Istilah burnout sebenarnya sering banget kita temuin kalo udah bahas tentang kerjaan. Biasanya karena udah kecapekan banget, akhirnya mental dan fisik jadi lelah. Kondisi burnout bisa terjadi sama siapa aja, gak kenal umur dan apapun kerjaannya, termasuk anak muda. Kenapa anak muda?Singkatnya sih karena anak muda tuh lagi pada semangat-semangatnya kerja, tapi saking semangatnya sering lupa sama kondisi kesehatan diri sendiri, selain itu ada juga faktor-faktor penyebab lainnya yang datang dari eksternal, seperti di bawah ini:
- Kerja jadi prioritas utama (banget)
Banyak anak muda yang menjadikan kerja sebagai prioritas utama, sebenarnya gak salah juga sih, tapi kalo gak disertai dengan batasan, itu yang bisa bikin too much. Walaupun jadi prioritas utama, tapi pembagian waktu sama prioritas lainnya juga harus tetep seimbang.
- Terjebak di dalam stereotype
Di kalangan anak muda, banyak stereotype yang muncul mengenai nominal gaji, posisi, dan pencapaian di umur tertentu. Dari mana stereotype itu muncul? salah satunya dari pencapaian orang-orang sebelumnya. Alhasil, itu dijadikan standar, padahal setiap orang punya garis awal yang berbeda-beda. Sehingga banyak anak muda yang mati-matian bekerja untuk mengejar standar tersebut.
- Lupa istirahat
Waktu istirahat sebenarnya kan gunanya buat recharge energi kita, bayangin gimana jadinya kalo sama sekali gak istirahat atau iya sih istirahat, tapi sambil cek kerjaan, atau sibuk dengan urusan kantor. Yah jadi gak maksimal istirahatnya.
- Kylie Jenner wannabe
Iya bener kadang alasan kenapa anak muda itu pengen kerja keras, supaya bisa mencapai posisi tertentu, dan dengan begitu penghasilan otomatis jadi nambah. Tapi…..kerja keras diartikan sebagai lembur sampai tengah malam, di depan layar laptop berjam-jam, sakit kepala karena kebanyakan analisa angka, dll.
Menurut Dr.Ballard, head of APA Psychologically Healthy Workplace Program, dilansir dari Forbes.com, bahwa terdapat 10 tanda-tanda seseorang mengalami burnout, yaitu:
- Lelah fisik dan mental,
- Kehilangan motivasi,
- Memiliki emosi negatif,
- Kurang merawat diri sendiri,
- Performa menurun,
- Memiliki masalah kognitif,
- Memiliki masalah hubungan interpersonal,
- Kurang cepat puas,
- Terlalu sibuk bekerja, dan
- Mudah jatuh sakit.
Penting banget buat mengenali tanda-tanda burnout, soalnya kita bisa jadi lebih aware sebenarnya kita cuma sekadar lelah fisik atau mental biasa, atau memang sudah di tahap burnout. Anak muda yang rentan mengalami burnout akan kehilangan motivasi dan penurunan performa yang sangat cepat, nah nanti khawatirnya berpengaruh sama diri sendiri dan perkembangan karir kedepannya.