Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Bertanya Perlu Logika

PutribyPutri
26/01/2015
in Opinion
1
Bertanya Perlu Logika
Share on FacebookShare on Twitter

Ntah kenapa, apa orang-orang di negeri ini sebegitu sukanya sama hal-hal yang berbau drama dan yang membuat tangis bombay, profesi jurnalis berita pun ikut jadi sentimental. Jurnalis atau wartawan yang seharusnya memberikan pertanyaan logis saat melakukan wawancara, malahan nanya hal-hal yang sangat normatif, gak ada isinya.

Lihat aja waktu pemberitaan kecelakaan pesawat Air Asia kemarin, wartawan salah satu televisi swasta bertanya ke saudara korban,

“Perasaan Ibu, gimana?”

Ya menurut lo aja, masa dia senang saudaranya mati.

RelatedPosts

Sekali-kali Kita Keluar dari Zona Mimpi

Libra Cryptocurrency: Is it a Good Crypto (or Not)?

Baca juga: Tri Rismaharini: Integritas, Konsisten, Peduli

Terus, waktu ada pemberitaan tentang penangkapan Wakil Ketua KPK oleh Polri, wartawan fokus ke pertanyaan-pertanyaan yang sama sekali gak menambah insight untuk masyarakat, seperti “Bagaimana kondisi Pak BW di tahanan?”.

Kalau dipikir-pikir, sumber masalahnya antara 1) males cari pertanyaan yang lebih berbobot, atau 2) kurangnya kemampuan berpikir logis. Kalau alasannya males, ya berarti etos kerja negeri ini masih rendah. Kalau kurang kemampuan berpikir logis? Ini yang bahaya.

Think logical! (image: wisdomheart.com)

Baca juga: Awas Terjebak Filosofi Ilmu Padi

Kalau jurnalis, yang notabene mendapat pelatihan sebelum turun ke lapangan (dan mestinya kalau memang senang dengan pekerjaannya, mencari tahu gimana caranya mewawancarai orang dengan baik dan benar) aja tidak bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan logis, gimana dengan orang awam yang jadi penontonnya? Bisa-bisa tiap ada pesawat jatuh, orang-orang cuma haus akan berita-berita dramatis, kayak misalnya apa SMS terakhir yang dikirimkan korban ke pacarnya, dan lain-lain.

Berpikir logis, kalau dalam konteks pemberitaan, bukan cuma masalah menyajikan apa yang diinginkan penonton, tapi juga tentang menyajikan apa yang dibutuhkan. Yang orang butuh tahu dan butuh ngerti itu, ya kronologis kecelakaannya, spekulasi penyebab kecelakaan, tindakan yang diambil saat ini dan ke depannya, bukan perasaan saudara korban.

Kalau jurnalis dan semua orang terlalu mikir pakai hati dan gak pakai logika, negeri ini sampai nanti-nanti juga bakal gini-gini aja, hidupin TV tiap hari untuk nyari finalis kontes mana yang dieliminasi, dan berita sedih apa lagi yang bisa ditangisi.

Baca juga: Jangan Hidup untuk Membahagiakan Orangtua

Header image credit: staffingstream.com

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Articlespolapikir
Previous Post

Salah Kaprah Ekonomi Kreatif Indonesia

Next Post

Sibuk Itu Cuma Mitos

Next Post
Sibuk Itu Cuma Mitos

Sibuk Itu Cuma Mitos

Comments 1

  1. Ping-balik: Seberapa sih Value Diri Gue dan Pekerjaan Gue? | Ziliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d