Beraktivitas dalam media digital sepertinya bukan hal yang biasa lagi sekarang, salah satu di antaranya adalah belanja iklan. Diperkirakan, perilaku berbelanja iklan akan selalu meningkat. Dilansir dari Tempo.co (12/18), menurut Janoe Arijanto (Ketua, Pengembangan Interen Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) meningkatnya perilaku berbelanja iklan didukung oleh membaiknya infrastruktur internet dan kesiapan platform media digital guna membantu pelaku usaha untuk beriklan.
Lalu, seberapa besar peningkatannya?
Meningkat 20 Persen
Kenaikan perilaku berbelanja iklan melalui media digital ini tak main-main, kini telah berada di kisaran 20%. Tentunya, jika dibandingkan pada tahun 2013, hanya berada pada kisaran di bawah 5%. Angka kenaikan ini tentunya didorong oleh semakin cepatnya internet, yang bahkan bisa mencapai 20 Mbps jika berada pada area kota besar. Jikalau internet semakin cepat, maka perilaku dalam media digital pun berubah, termasuk juga berbelanja iklan. Tapi, mengapa media digital yang dipilih sebagai media untuk beriklan?
Usut punya usut, media digital, khususnya beberapa platform-nya, dinilai bisa mengenali konsumen. Sebab, beberapa platform tersebut memiliki personalisasi masing-masing. Oleh karenanya, para pelaku usaha bisa menawarkan iklan secara one-on-one pada konsumennya.
Hmmm.. kalau begitu, seberapa besar potensi pertumbuhan beriklan menggunakan media digital?
Menurut Antonius Pribadi (Media Director, DSP Media) menyatakan bahwa potensi pertumbuhan ini belum bisa dipastikan, namun beriklan menggunakan media digital akan meningkat pesat. Soalnya, pelaku usaha yang sudah melakukan aktivitas seperti ini, hanya karena memiliki target pasar yang sangat spesifik. Mungkin nantinya, berbelanja iklan melalui media digital ini akan merambah ranah usaha fast-moving goods.
Jika iya, maka pertumbuhan beriklan menggunakan media digital akan meningkat cukup pesat. Namun, apakah beriklan menggunakan media digital hanya dilakukan oleh perusahaan besar saja?
Mau yang besar, mau yang kecil sama saja
Nggak cuma pelaku usaha yang besar saja, tapi berbelanja iklan menggunakan media digital pun dilakukan oleh sebagian pelaku usaha kecil menengah. Meskipun begitu, iklan media digital ini masih saja didominasi oleh perusahaan asing, khususnya yang bergerak dalam bidang teknologi. Tapi, sebenarnya apakah berbelanja iklan dengan media digital bisa lebih efektif? Atau tidak sama sekali?
Walaupun beriklan dengan media digital terlihat sangat spesifik untuk mencapai pasarnya, namun untuk persoalan efektifnya pun belum bisa dibuktikan. Oleh karenanya, menurut Milladne Lubis (Associate Director Communication & Marketing, The Nielsen Company Indonesia), data terkait efektivitas berbelanja iklan menggunakan media digital pun bisa ditopang juga dengan media konvensional, sebab para konsumen sudah terbiasa dengan menggunakan dua media sekaligus, baik itu digital dan juga manual.
Ketika sudah hidup di zaman seperti ini, manusia pun disuguhkan dengan berbagai kemudahan melalui media digital. Hal ini pula yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, untuk menarik perhatian para konsumennya melalui iklan dengan media digital. Melihat pada peningkatan aktivitas beriklan ini, apakah para pelaku usaha semakin tertarik untuk mencobanya?
Referensi: Tempo.co