Apa sih maknanya musik dan lagu buat kalian? Temen belajar, kerja, atau mendukung mood pas lagi galau? Emang sih, kadang-kadang kalau lagi pas, lagu tertentu bisa bikin suasana hati jadi riang, atau malah jadi tambah patah hati *eaaa.
Kalau dicermati, tren musik dan lagu punya ciri dan siklus yang unik, dan hal itu erat hubungannya dengan periode waktu ketika musik tersebut tercipta. Karena lagu bukan hanya menjadi sebuah ekspresi seni atau pendukung suasana hati. Musik dan lagu adalah catatan sejarah, sebuah data yang sama pentingnya seperti arsip atau artefak masa lampau yang perlu digali dan dipelajari.
Baca juga: Dian Pelangi: Corak Fashion Tradisional Indonesia untuk Dunia
Pada tahun 1960-an misalnya, Koes Bersaudara ditangkap oleh Soekarno–Presiden RI pada saat itu–karena musik mereka dianggap membawa budaya barat. Koes Bersaudara memang awalnya terkenal karena membawakan lagu-lagu Barat yang hits pada zaman itu. Sialnya, Soekarno waktu itu sedang melancarkan kampanye anti Barat. Ia mesti kelihatan nasionalis dan pro-rakyat, jadi apa-apa yang berbau Barat dilarang, termasuk musik Koes Bersaudara. Karena hal itu, Indonesia kemudian mengalami sebuah masa di mana genre musik yang tercipta menjadi sangat unik dan berbeda dari negara-negara lain di dunia, salah satu halnya karena musisi lain tidak mau dianggap kebarat-baratan lalu kemudian dipenjara oleh pemerintah.
Ini menjadi salah satu contoh bahwa musik bukan cuma sekadar ekspresi seni. Tetapi juga mempengaruhi dan dipengaruhi zaman ketika musik tersebut tercipta. Sejarah bangsa, bahkan dunia, bisa diketahui dengan mempelajari musik yang ada di periode tertentu, di tempat tertentu.
Baca juga: Amanda Mitsuri: Menuangkan Kreativitas pada Resin Elegan Massicot
Hal inilah yang mendasari Irama Nusantara, yang berangkat dari kecintaan masing-masing pendirinya akan musik–terutama musik Indonesia, untuk melestarikan sejarah bangsa melalui potongan arsip berbentuk lagu dan nada. iramanusantara.com diluncurkan pada 17 Agustus 2013 oleh Chris Priyonugroho, David Tarigan, Alvin Yunata, Toma Avianda, Dian Wulandari, Mayumi Haryoto, dan Norman Illyas Rumahorbo. Mereka punya cita-cita untuk bisa mengarsipkan seluruh musik populer Indonesia dari dulu sampai sekarang, ke dalam sebuah perpustakaan digital yang bisa diakses semua orang. Cita-cita yang super ambisius, dan tentunya ngga gampang buat dilakukan.
Pekerjaan yang mereka lakukan sama sekali ngga gampang, karena tugasnya bukan cuma cari lagu terus di-upload. Mereka harus sekaligus meng-upload cover albumnya, memasukkan data-data yang berhubungan dengan album tersebut seperti nama penyanyi/musisi, nama label rekaman, sampai lirik dan pencipta lagu. Pekerjaan itu semakin susah dengan kesulitan mencari musik di berbagai format. Rata-rata lagu lama dengan format piringan hitam sulit sekali ditemui. Kalau ada pun, kondisinya sudah tidak bagus lagi. Mesti direstorasi dan diperbaiki sebisa mungkin.
Baca juga: Nadine Zamira: Menghidupkan Taman Kota di Jakarta lewat Kampanye Hidden Park
Bukan cuma kendala mencari bahan untuk diunggah, sistem yang mereka miliki untuk menata lagu-lagu tersebut ke dalam sebuah ‘rak penyimpanan’ yang rapi juga belum kesampaian. Ketika data yang masuk masih sedikit, mungkin hal ini belum terlalu bermasalah. Pasalnya, hingga akhir bulan Oktober nanti, akan ada sekitar 1000 album lebih data koleksi musik populer Indonesia yang akan ada pada situs Irama Nusantara, dan akan terus nambah tentunya! Nah, bakal repot jika database yang ada tidak tertata dengan baik ke dalam sistem.
Jawaban dari berbagai kendala tersebut, adalah dukungan teknologi yang memadai. Mimpi merealisasikan perpustakaan musik digital raksasa yang dimiliki Irama Nusantara, akan terwujud dengan sebuah website yang dikembangkan dengan lebih baik. Website Irama Nusantara saat ini masih membutuhkan pengembangan dan perbaikan, agar nantinya semua hal bisa diakses dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan. Baik oleh pengunggah data, maupun orang umum yang ingin mencari arsip musik.
Kamu, para developer dan desainer, bisa membantu industri musik Indonesia dengan pengembangan sistem dan program perpustakaan digital yang lebih interaktif dan terstruktur! Dengan user interface yang menarik juga, tentunya.
Baca juga: Rani Nelasari: Angkat Local Brand lewat Nomaden Market
Melalui Project Katalis, Irama Nusantara berharap bahwa dengan adanya bantuan dari developer yang lebih berpengalaman, misi mereka dalam berjuang mengumpulkan kepingan sejarah bangsa dalam musik dapat terwujud lebih cepat! Mereka bermimpi, dengan adanya arsip yang lengkap, musik Indonesia akan semakin dihargai, dan dijadikan referensi bagi generasi selanjutnya di masa depan. Bukankah kita semua juga punya mimpi yang sama?
Project Katalis adalah sebuah platform untuk mempertemukan dan mendorong kolaborasi antara para pegiat gerakan sosial (social movement) dengan para developer aplikasi untuk menciptakan solusi teknologi yang bertujuan mendukung gerakan tersebut memiliki dampak yang lebih besar. Program ini mengambil semangat Sumpah Pemuda yang bertujuan untuk mempersatukan pemuda untuk bergerak menuju Indonesia lebih baik.