Tau gak sih guys, saat ini tuh ada berapa jumlah pemuda di Indonesia? ada 63,82 juta orang kalo berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Dari sekian banyak pemuda itu, mereka lagi menjadi beberapa kelompok usia, dari 16-30 tahun (usia pemuda berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2009). Nah, usia 16-30 tahun itu adalah usia anak-anak muda yang lagi menyelesaikan studi, bekerja, dan mulai memiliki keluarga. Trus, artinya apa?
Oke jadi begini….
Kan ada 63,82 juta pemuda saat ini yang ada di Indonesia nih, kalo asumsinya setengah aja dari mereka adalah anak muda yang berusia 20 tahun ke atas, berarti ada sekitar 30 juta anak muda yang memasuki masa-masa mencari pekerjaan. Tapi, masalahnya adalah bagaimana anak muda tersebut memiliki peluang untuk memperoleh pekerjaan, terlebih di kondisi pandemi seperti saat ini. Serta apabila melihat data yang ada, angka pengangguran di Indonesia pun meningkat menjadi 6.68 juta orang, sebagai salah satu dampak dari terjadinya pandemi. Waduh!
Jadi gimana nih nasibnya anak muda?
Kondisi di atas pastinya mempengaruhi banget anak muda Indonesia, apalagi yang berusia 18-24 tahun, karena usia tersebut adalah usia di mana mereka baru saja menyelesaikan studi, baik di tingkat menengah atas ataupun perguruan tinggi, dan juga menjadi usia awal untuk mereka memulai karir. Sebelum ada pandemi aja, nyari kerjaan tuh susah, apalagi pas pandemi ya, nah makanya mau gak mau-mau anak muda sekarang harus beradaptasi.
Maksudnya gimana tuh?
Jadi bentuk adaptasi anak muda bisa dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri, baik itu dari segi pengetahuan maupun kemampuan. Soalnya nih ya, persaingan makin kompetitif, jadi mesti butuh persiapan ekstra untuk ikutan di dalamnya. Supaya tetap survive, pastinya pengetahuan dan kemampuan jadi modal yang sangat penting. Di masa pandemi ini, banyak banget berbagai webinar, kursus, bahkan kelas gratis yang bisa kamu ikuti, penyelenggaranya pun gak main-main, bahkan kampus sel-level Harvard University pun menawarkan kelas gratis, lho! Cek kelas gratis plus dapet sertifikat di sini.
Selain itu, bentuk adaptasi lainnya adalah dengan semakin memanfaatkan fitur di media sosial, jadi bukan cuma sekadar berbagi konten yang bersifat pribadi atau untuk hiburan semata. Fitur-fitur di media sosial apabila dimanfaatkan dengan maksimal dapat menjadi tempat yang cocok untuk melakukan bisnis, mencari relasi, mendapatkan informasi, serta menemukan berbagai peluang yang menarik.
Terakhir adalah meningkatkan kreativitas, jadi di masa pandemi tuh, anak muda harus bisa makin kreatif. Misalkan, sekarang kan lagi hype banget tuh yang namanya dessert, nah anak muda harus bisa ngeliat ini sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Gimana sih caranya orang-orang bisa tertarik buat beli dessert buatan mereka lewat sosial media, nah makanya perlu banget kan yang namanya berpikir kreatif.
Tiga hal di atas akhirnya bisa memberikan peluang yang lebih baik untuk anak muda menemukan pekerjaan dan karirnya di tengah pandemi seperti ini.
Soalnya dengan keterampilan dan kreativitas yang mereka miliki plus didukung oleh penggunaan teknologi, anak muda bisa lebih siap buat terjun di dunia pekerjaan. Mereka gak bakal terpaku dengan latar belakang pendidikan mereka, karena mereka punya kemampuan dan pengalaman yang bisa dipake untuk bekerja di bidang apapun.
Terus ya, sadar gak sadar selama pandemi, banyak banget di media sosial bermunculan kreator-kreator baru dengan bidang yang berbeda-beda. Dengan menjadi kreator, selain dapat mengekspresikan diri mereka dalam bentuk karya yang bisa dinikmati oleh orang banyak, mereka juga dapat mendapatkan material benefit.
Selain itu, dengan adaptasi-adaptasi yang anak muda lakukan selama pandemi ini bisa membentuk mereka memiliki entrepreneurship mindset, sebuah pola pikir yang berkaitan dengan sikap pantang menyerah, tekun, siap menghadapi segala risiko, bisa bertahan di situasi yang gak pasti, dll. Gak harus punya usaha atau bisnis kok untuk memiliki pola pikir tersebut, yang penting untuk dimiliki adalah bagaimana pola pikirnya bekerja untuk mendukung seseorang menjadi sukses.
We have no choice, but to adaptI
ya bener banget, gak ada pilihan lain guys selain beradaptasi. Kalo gak beradaptasi, khawatirnya anak muda di Indonesia jadi gak bisa bertahan di kondisi kayak gini, apalagi ngeliat data di atas, waduh makin berat aja ya. Khawatir boleh, tapi ketimbang khawatir, lebih baik mempersiapkan diri sebaik mungkin. Benar atau benar nih? 😀