Bahasa Pemrograman Data Scientist yang Wajib Banget Dikuasai! – Data scientist adalah salah satu turunan dari pekerjaan di bidang data science yang beragam. Seorang data scientist bertugas ngebantu perusahaan buat nyelesaiin permasalahan bisnis mereka pake data yang diolah bahasa pemrograman.
FYI, data scientist adalah pekerjaan paling seksi di abad ke-21, lho! Artinya, banyak banget perusahaan yang lagi nyari profesi ini. Di Jakarta, rata-rata seorang data scientist bisa dapet gaji 12 juta/bulan! Nah, dengan prospeknya yang cerah (banget) itu, tentunya kita perlu banyak persiapan nih, salah satunya adalah belajar bahasa pemrograman data scientist.
Nah, tanpa nunggu lama-lama lagi, yuk kenalan sama bahasa pemrograman yang wajib kalian kuasai kalo mau jadi data scientist!
Baca juga di sini: Prospek Kerja Data Science: Dibutuhkan Banyak Perusahaan!
5 Bahasa Pemrograman Data Scientist yang Wajib Kalian Kuasai!
1. Phyton
Sintaks yang sederhana bikin bahasa pemrograman ini gampang dipelajari oleh pemula sekali pun. Umumnya, Phyton banyak digunain buat ngeproses data yang ukurannya gede, misalnya kayak cleaning agar data tersebut siap buat dianalisis.
Selain itu, Phyton adalah bahasa pemrograman paling populer. Karenanya, banyak perusahaan yang data scientist-nya ngegunain Phyton juga.
2. SQL (Structured Query Language)
SQL adalah bahasa pemrograman data scientist yang wajib banget kalian kuasai selanjutnya. Lewat SQL inilah kita bisa mengambil data dalam jumlah yang besar! Melansir edX, bahasa pemrograman SQL memungkinkan kita buat nyesuaiin, nemuin, sampe meriksa kumpulan data yang volumenya besar.
3. R
Bahasa pemrograman R didesain khusus buat ngelakuin analisis statistika dan visualisasi data. Dengan bantuan R studio, bahasa ini dirancang buat nyelesaiin dataset yang gede dan kompleks. Kalian juga bisa pake R buat analisis data, lho, meskipun gak sefleksibel Phyton yang punya banyak library.
4. MATLAB
Melansir DQLab, sama kayak R, MATLAB juga merupakan bahasa pemrograman yang dipake buat komputasi statistika dan matematika. Dia punya tools buat visualisasi yang dinamis dan toolbox deep learning yang bisa ngelakuin transisi dengan baik.
5. Scala
Meskipun kurang populer, nyatanya Scala berguna banget dalam konteks data science. Melansir datacamp, Scala jadi alternatif dari Java dengan bahasanya yang multi-paradigmatik serta singkat.
Bahasa pemrograman ini juga berjalan di Java Virtual Machine atau JVM yang ngebikin dia cukup oke dalam nge-handle proyek big data.
Baca juga di sini: Bidang Pekerjaan Data Science yang Harus Kamu Ketahui!
Buat jadi data scientist yang andal emang gak mudah, kalian perlu ketekunan dan kemauan belajar yang tinggi.
Nah, buat kalian, khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya, yang masih kepo soal profesi data scientist dan pengen langsung belajar dari ahlinya, jangan lupa buat daftar Workipedia Class Spill The Tech Mini Workshop: Data Science di hari Sabtu 11 Juni nanti!
Buruan daftar di sini deh! Seat-nya terbatas, lho! Anyway, jangan lupa juga buat follow Instagram-nya Ziliun biar kalian bisa langsung ngedapetin konten-konten menarik lainnya seputar dunia kerja~