“And not all things that you learn are taught to you, but many things that you learn you realize you have taught yourself.” ― C. JoyBell C.
Gue kuliah di sekolah bisnis, di mana banyak orang-orang yang mau sekolah di situ adalah mereka yang mau berbisnis (walaupun ada juga yang gak tahu mau ngapain dalam hidup jadi asal masuk aja).
Sementara itu, media-media di Indonesia sering banget nge-blow up cerita tentang para entrepreneur yang gak lulus sekolah, tapi bisa kaya raya dari berbisnis.
Terus, ngapain gue kuliah bisnis?
Temen-temen kuliah gue sendiri kadang meragukan kenapa mereka harus menghabiskan waktu empat tahun di bangku kuliah untuk belajar berbisnis, instead of langsung mulai bisnis aja.
Baca juga: Theory vs Practice: How Both are Actually the Same Thing
Menurut dosen gue: “Ya bisnis kan pasti gagal, biar meminimalisir gagal dan lebih cepat suksesnya, harus sekolah dulu.”
Make sense?
Lalu, seorang praktisi di tech entrepreneurship juga pernah bilang, lebih penting punya mentor, daripada punya investor, karena mentor yang berpengalaman bisa nunjukin lo lobang-lobang yang akan bikin lo jatuh, supaya (walaupun lo pasti jatuh) jatuhnya bisa diminimalisir.
Sama kan dengan kata dosen sekolah bisnis itu?
Banyak orang zaman dulu, termasuk orangtua kita, yang mungkin gak pernah ngerti teori-teori dan formula untuk bisa berhasil dalam bidang tertentu. Ya, informasi dan ilmu tuh gak sebanyak dan se-accessible sekarang. Mereka gagal berkali-kali baru bisa sukses, they learn the hard way.
Sekarang, kita beruntung banget karena ada sekolah bagus, dan macem-macem program mentoring, yang bikin kita gak perlu learn the hard way.
Baca juga: 5 Things I Wished I Knew When I Was 20
Di sisi lain, banyak yang bilang kalau anak muda, dengan segala privilege-nya—jurusan kuliah makin lengkap dan banyak praktiknya, banyak mentoring dimana-mana, semua ilmu ada di Internet—gak juga significantly lebih baik dari generasi terdahulu.
Salahnya apa? Salahnya semua pergi ke sekolah, tapi lupa pergi ke school of life.
Apa itu school of life? School of life adalah pembelajaran yang lo dapatkan dari pengalaman di luar pendidikan formal. Apa aja pelajaran di school of life? Ya, misalnya, dari gimana cara lo bisa nemuin jati diri lo, gimana lo bisa mengubah dunia, sampai gimana lo bisa punya hubungan percintaan yang baik.
Lo mungkin bisa meminimalisir kegagalan dalam dunia profesional dan bisnis dengan sekolah, tapi jangan pikir lo udah pinter kalau belum lulus dari school of life. Gak ada jalan pintas untuk nemuin jati diri lo, gak ada jalan pintas untuk mengubah dunia, dan gak ada jalan pintas untuk belajar tentang hubungan—gak cuma percintaan, tapi juga dengan berbagai orang di sekitar lo.
You have to learn it the hard way, there’s no other way. Jadi kalau mau lebih pinter dan meminimalisir kegagalan, caranya bukan dengan masuk sekolah formal lagi, tapi dengan experience as many things as possible.
Udah sadar belum sekarang?
Baca juga: Focus on the Fundamental
Header image credit: nuvomagazine.com