“My best entrepreneurial advice is to start.” – Dave Morin, co-founder Path
Pernah kepikiran gak sih, gimana startup keren dimulai? Apa simply founder-nya kelewat keren dan pinter aja gitu?
Yang perlu kita semua tahu adalah, founder hanyalah manusia biasa. Mereka juga bukannya melakukan hal-hal luar biasa yang gak kepikiran sama kita, kok.
Gak percaya? Ini buktinya.
Gimana Nadiem Makarim memulai GO-Jek? GO-Jek gak tiba-tiba langsung viral kayak sekarang, tapi ada langkah paling awal yang dilakukan Nadiem Makarim, founder dan CEO GO-Jek setelah bikin aplikasi, yaitu… datengin pangkalan ojek satu-satu.
Iya, Nadiem yang lulusan Harvard Business School itu rela do the dirty works untuk mengakuisisi pengguna pertamanya satu demi satu.
Berarti Nadiem hanyalah manusia biasa, kan? Pasti lo juga kepikiran kan ngedatengin tukang ojek satu-satu? Cuma pada mager aja.
Bukti lain adalah apa yang dilakukan Achmad Zaky dengan BukaLapak.com, seperti yang kita pernah tulis sebelumnya. Achmad Zaky memulai BukaLapak waktu orang-orang di Indonesia belum tahu apa itu e-commerce. Coba lo bayangin, setelah situs BukaLapak.com itu selesai dibuat, si Achmad Zaky mesti ngapain biar ada penjualnya?
Yang dia lakukan adalah, ngirim message ke para penjual online yang ada di Facebook. Dalam satu hari selama setahun, Achmad Zaky bisa mengirim 500-1000 messages! Isinya? Ya ngajakin orang-orang buat join BukaLapak. Gak semua orang punya kesabaran dan kepercayaan begitu besar untuk ngirim 500-1000 message, tiap hari, selama setahun.
Menurut Achmad Zaky, dari 500-1000 pedagang itu, dalam sehari dia bisa dapet sekitar 25 penjual yang masuk ke BukaLapak. Beberapa penjual itupun banyak yang dia bantu dari mulai set up akun sampai upload foto. Jadi, mereka senang sama BukaLapak. Ya itu, mengakuisisi pengguna pertamanya satu demi satu.
Kalau masih gak percaya, lihat yang dilakukan sama Benny Fajarai, founder kreavi.com. Waktu website Kreavi yang diperuntukkan sebagai portfolio para desainer dan ilustrator itu udah selesai dibikin, Benny melakukan pendekatan ke beberapa dosen yang ngajar jurusan DKV.
Kalau diilustrasikan, kira-kira waktu itu Benny ngomong gini ke dosen-dosen itu: Pak/Bu, boleh gak minta mahasiswanya upload karya tugasnya ke Kreavi? Ya, hitung-hitung siapa tahu bisa dapet kerjaan dari situ’.
Tiga cerita ini membuktikan satu hal, kalau rahasianya para founder dalam memulai cuma satu: acquire your first users one by one, by yourself. Istilahnya, pake cara bodoh. Gimanapun, harus mau memulai dengan cara bodoh.
Udah percaya kan kalau founder adalah manusia biasa? Gak ada rahasia yang gimana-gimana kok. They just do what needs to be done.
Mana nih suaranya yang mau jadi founder?
Header image credit: fastcompany.com