Kolaborasi dampak paling utamanya itu mempercepat pergerakan/ekspansi dan memastikan bahwa setiap hal dikerjakan oleh pihak yang memang ahli di bidangnya. -Sunny Gho
Ngomongin soal komik lokal emang nggak bakal abisnya. Mulai dari makin banyaknya judul komik lokal bermunculan, sampe publisher baru yang juga ikut unjuk gigi nerbitin komik baru. Era digital ini, komik nggak cuman diterbitin dalam lembaran kertas lho. Selain buat membuka peluang lebih besar bagi para komikus untuk menerbitkan komiknya, dengan adanya publisher komik digital gini secara nggak langsung ikut bantu ngenalin komik-komik lokal go internasional.
Di artikel sebelumnya, Sunny Gho berkisah tentang MAKKO yang kala itu menghilang tanpa kabar. Kini MAKKO bertransformasi. Terus, kayak gimana Sunny Gho memaknai perjalanannya membangkitkan kembali MAKKO? Baca aja di bawah ya! 😀
Seperti yang Mas tulis di Medium, MAKKO akan bertransformasi menjadi Kosmik. Apa goal yang ingin dicapai dengan launchingnya Kosmik Mas?
KOSMIK dibuat untuk meneruskan visi Makko menerbitkan komik-komik terbaik di Indonesia dan memperkenalkannya ke pasar mancanegara, selain pasar Indonesia sendiri. Kosmik akan mempunyai langsung penerbitan digital (seperti MAKKO dulu) dan penerbitan fisik dengan terbitnya Kosmik Mook sebagai produk pertamanya.
Pasti banyak dong tantangan yang dihadapi bisa sampai bisa bangun ‘Makko 3.0’. Boleh tahu apa, dan bagaimana Mas menghadapi tantangan itu?
Tantangan terbesarnya adalah memantapkan hati untuk melanjutkan memperjuangkan penerbitan komik lokal ini setelah percobaan gagalnya MAKKO. Tantangan lain selain memperbaiki dari sisi teknis penerbitan adalah analisa perkembangan pasar dan membuat model bisnis yang lebih baik dari MAKKO. Kalo gimana menghadapinya sih saya seneng-seneng aja, karena orangnya memang optimis.
Baca juga: The End of MAKKO and To The Brave Old World
Saat Makko berhenti dari peredaran, bagaimana Mas Sunny memaknai kegagalan itu, dan bagaimana cara untuk bangkit lagi?
Ketika gagal ya perasaannya campur aduk, walaupun sempat tertekan tapi saya coba untuk ambil pelajaran-pelajarannya ketimbang larut didalamnya. Toh semua yang menjalani bisnis komik di Indonesia ini tahu bahwa belum pakem atau standart bagaimana caranya berhasil, pasar komik juga sedang dalam masa pertumbuhan jadi ketika memutuskan untuk bangkit masih dengan mindset yang sama untuk mengembangkan industri ini tanpa jaminan sukses. We are here to make a progress.
Baca juga: Q&A: Ockto Baringbing, Dari Bikin Komik di Kosan Sampai Menang Award Internasional (1)
Kalo soal kolaborasi, pastinya sering kan Mas Sunny melakukan kolaborasi sama banyak pihak. Sejauh yang Mas rasakan, kolaborasi itu bawa dampak seperti apa aja?
Kolaborasi dampak paling utamanya itu mempercepat pergerakan/ekspansi dan memastikan bahwa setiap hal dikerjakan oleh pihak yang memang ahli di bidangnya. Contohnya, kami sedang membuat komik baru yang akan dirilis bersamaan dengan sebuah game berkolaborasi dengan sebuah developer. Karena dampak lain dari kolaborasi adalah sharing hasil hingga sharing kepemilikan, kadang2 ada yang enggan untuk memulai kolaborasi. Tapi jika kami menunggu sampai bisa bikin game sendiri, atau tidak menawarkan kolaborasi mungkin gamenya akan sangat lama terwujud atau mungkin malah tidak pernah terwujud sama sekali.
Baca juga: Q&A: Arief Siregar dan Komik Digidoy, Ingin Me-“Medan”-Kan Dunia
Gimana keluarga dan lingkungan mempengaruhi Mas Sunny untuk berkarya?
Saya bersyukur punya keluarga dan lingkungan yang mendukung karena ngerjain komik ini sangat labor-intensive dan saya harus banyak kerja lewat jam kantor.
Image header credit: gratisography.com