“Biasanya banyak yang bilang perempuan mah ngapain mending di rumah aja, nggak usah ngapa-ngapain. Kalau emang kamu bisa dan memang punya talenta atau skill yang bisa dikembangkan, ya kenapa enggak, gitu kan?” – Monica Carolina.
Di FemaleDev Summit kemarin, ada satu panelis yang paling stand out, karena pakaiannya yang paling unik. Itulah Monica Carolina alias Nixia, professional gamer perempuan asli Indonesia. Dulu, Ziliun sempat menulis tentang Nixia sebagai salah satu tokoh di ZIliun 30 Under 30. Kali ini, kita ngobrol lagi bareng Nixia tentang Nixia Gamer dan tim Nixia Ladies-nya.
Apa yang melatarbelakangi Nixia untuk mendirikan Nixia Gamer, padahal kebanyakan gamer itu kan cowok?
Sebenernya Nixia suka main game dari SMA, tapi Nixia Gamer sendiri baru terbentuk di tahun 2011. Awalnya ya karena hobi aja, karena Nixia suka main game. Cuman baru masuk ke dunia kompetisi dan ikut turnamen itu ya pas SMA. Waktu itu Nixia main game sama tim di warnet.
Baru di 2011 ada seorang gamer champion dunia dateng ke sini, nickname-nya Fatal1ty. Sejak ketemu dia, Nixia terinspirasi buat bikin website nixiagamer.com dan juga bikin tim Nixia Gaming. Waktu itu masih sama cowok-cowok timnya. Baru awal 2012 Nixia ketemu sama temen-temen cewek yang suka main game, yaudah Nixia bikin tim Nixia Ladies. Tapi sebelum Nixia Ladies ada, Nixia sudah mulai bikin review hardware, video, atau artikel di nixiagamer.com.
Nixia Ladies ada dua divisi, satu untuk divisi game CSGo, itu Counter Strike–game tembak-tembakan, dan satu lagi untuk DotA 2. Satu tim itu isinya 5 orang, jadi kita total ada 10 orang cewek.
Baca juga: Nixia, Kibarkan Eksistensi Perempuan di Dunia Gaming
Prestasi terbesar apa?
Kalau tim, tahun 2012 kita juara satu dan dua di ajang Counter Strike Online Ladies Tournament, lalu 2013 kita mendapat juara dua dan tiga. Kalau Nixia sendiri pernah juara satu Counter Strike: GO – MSI Gaming Night di Computex Taipei, Taiwan. Terus juga pernah meraih juara empat turnamen Battle of Field online waktu itu se-Asia juara empat. Tapi walau juara empat, tetep seneng karena se-Asia.
Kebetulan kan kita disponsori sama beberapa official vendor dari Taiwan dan US, itu yang bikin temen-temen Nixia Ladies semakin semangat tentunya. Mereka di-provide gaming gear, di-provide laptop gaming, dari situ kita bisa latihan seminggu minimal 3 kali. Kita suka latihan bareng kalau nggak online ya di sebuah tempat bareng-barang, kadang juga di warnet.
Menurut Nixia apa kelebihan perempuan dibanding laki-laki dalam menjadi pemimpin?
Kalau menurut Nixia, perempuan itu lebih bisa dekat dengan tim baik dari tim gaming-nya atau dari tim lain, jadi lebih dihargai oleh tim cowok. Kalau tim cowok itu biasanya kalah mental duluan kalau lagi turnamen. Down karena mental, bukan karena skill. Mereka kayak kaget karena kaget ada tim cewek di dunia game ini. Sebenernya banyak cewek yang suka main game, tapi nggak banyak yang dikembangkan. Kalau Nixia kan sekalian dikembangkan dan latihan yang serius, kalau yang lain kan cuman gitu-gitu aja.
Baca juga: Game Indonesia, Sekarang dan Akan Datang
Selama menjadi professional gamer, ada nggak tantangan terbesar sebagai seorang pemimpin?
Tantangannya ya memimpin cewek itu lebih susah daripada memimpin cowok. Soalnya tim Nixia Ladies itu yang cewek-cewek itu harus diatur juga oleh Nixia, kapan latihannya kapan kumpulnya, saat turnamen harus bagaimana. Tantangannya lebih bagaimana mengatur teamwork.
Banyak yang bilang bahwa perempuan itu takut untuk berkarya, ada nggak pesan untuk perempuan untuk mereka agar mereka berani berkarya?
Jangan merasa perempuan rendah. Biasanya banyak yang bilang perempuan mah ngapain mending di rumah aja, nggak usah ngapa-ngapain. Kalau emang kamu bisa dan memang punya talenta atau skill yang bisa dikembangkan, ya kenapa enggak, gitu kan?
Baca juga: Bikin Sesuatu yang Bermanfaat Buat Orang Lain, Bukan yang Ngeselin
Header image credit: sitebuilderreport.com