Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Kopi Keliling, Saat Kopi dan Seni Jadi Media Ekspresi

PutribyPutri
06/03/2015
in Story
0
Kopi Keliling, Saat Kopi dan Seni Jadi Media Ekspresi
Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah pecinta kopi, baru-baru ini saja. Semenjak tugas dan pekerjaan makin menumpuk, rasanya tanpa kopi saya tidak mungkin bisa menyelesaikan itu semua. Kopi. Setelah dirapalkan berulang-ulang, saya tetap masih tidak sadar betapa kopi adalah treasure. Ibaratnya Kopi itu media baru. Kenapa saya sebut media? 

Pernah suatu kali saya bereksperimen untuk mencoba minum kopi di sebuah warung kopi di pinggir jalan. Hanya untuk membuktikan perbedaan minuman kopi di pinggir jalan dan kedai kopi bermerek seperti Starbucks, Dunkin Donuts, J.Co, atau kedai kopi lainnya yang elite di mal.  Memang benar berbeda, kedai kopi bermerek lebih variatif menunya—cappuccino, americano, mochaccino, dan sebagiannya sementara di warkop ya kopi hanya kopi. Tapi, ada satu persamaan kopi di mana pun ia disajikan, yakni kopi mengundang obrolan bagi penyesapnya. Kopi menghilangkan suasana kaku dan membuat santai, kemudian membuka dan mengalirkan percakapan. 

Baca juga: Sunday Market Surabaya, Impian Lampau dari Alek Kowalski

Image credit: twitter/@KopiKeliling

Siapa sangka, ada pihak yang memanfaatkan kopi sebagai media untuk dampak yang lebih nyata. Adalah komunitas Kopi Keliling yang terbentuk atas inisiatif Raymond, Arris, dan Roget. Ketiganya menyadari bahwa ada benang merah antara kopi dan seni. Baik kopi dan seni lokal Indonesia kurang diapresiasi, malah terkadang asing lebih dapat mengapresiasi baik kopi maupun seni asli Indonesia. Ditambah lagi anak muda banyak yang mengalami inferiority complex, yakni anggapan bahwa produk asing lebih bagus dan menarik dibandingkan produk dalam negeri. 

RelatedPosts

Halosis 2.0 Bikin Usaha Kecil Jadi Lebih Maju Lewat Artificial Intelligence.

7 Strategi Marketing Online yang Dibutuhkan Entrepreneur

Program yang paling terkenal dari Kopi Keliling adalah pameran keliling dari satu kedai ke kedai lainnya di wilayah Indonesia. Sesuai namanya, Kopi Keliling membuat pameran seni rupa dan seni ilustrasi, hanya di kedai-kedai yang khusus memiliki biji kopi lokal khas Indonesia, yang saat ini sudah diadakan hingga delapan kali. Terakhir, Kopi Keliling yang ke-8 di-reboot menjadi Kopi Keliling Volume_0 dan berada di bawah payung Kemang Art & Coffee Festival (KACF) 2014, menampilkan karya dari 17 visual artist yang telah dikurasi.

Baca juga: Fenomena Pasar Santa: Tempat Hipster atau Ruang Kreatif?

Salah satu sudut di Kemang Art & Coffee Festival. Image credit: ghiboo.com

Komunitas Kopi Keliling mampu mengubah kedai-kedai kopi menjadi ruang ekspresi dan komunikasi bagi karya seni Indonesia. Kopi Keliling menempatkan karya-karya seniman muda di dinding sekeliling tempat duduk sehingga pengunjung bisa menikmati karya sambil menikmati kopi kesukaannya. Pameran seni tersebut biasanya juga menghadirkan pergelaran musik, bincang seni, bincang kopi, dan aktivitas kreatif lainnya.

Bukan hanya mengapresiasi karya seni, Kopi Keliling telah mendorong seniman untuk konsisten berkarya tanpa takut tidak mendapatkan tempat di Indonesia. Semoga aja lebih banyak gerakan yang mendukung orang-orang muda kreatif dengan menampilkan karya yang ‘berbicara’ tentang betapa luar biasanya Indonesia.

Baca juga: Belajar Dari Kedai Kopi Bernama Starbucks

Header image credit: ghiboo.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Articlesgerakankomunitaskopikopi kelilingkreativitasprofile
Previous Post

#ziliunPoll: Partisipasi di Komunitas Online

Next Post

Komunitas Historia Indonesia: Sejarah dengan Balutan Modernisme

Next Post
Komunitas Historia Indonesia: Sejarah dengan Balutan Modernisme

Komunitas Historia Indonesia: Sejarah dengan Balutan Modernisme

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d