“Until you make peace with who you are, you’ll never be content with what you have.” ― Doris Mortman
Let’s be straight, poin utama yang mau kita sampaikan di sini adalah: pendidikan setinggi apapun gak akan berguna kalau lo gak mengenal diri sendiri.
Lo bisa kuliah di tempat paling bagus, di jurusan terfavorit, terus dapet beasiswa ke luar negeri, masuk Ivy League, ikut mentoring dan training sana-sini sama tokoh-tokoh sukses, tapi kalo gak mengenal diri sendiri, itu percuma.
Itu juga kenapa judul artikel ini adalah “Know Yourself! Know Yourself! Know Yourself!”. Harus tiga kali biar nempel di pikiran lo semua.
Di sini, kita percaya kalau…
Lo bukan kertas kosong.
Poin ini terinspirasi dari bukunya Bukik Setiawan (salah satu narasumber yang sempat kita wawancarai beberapa waktu lalu), yang judulnya adalah Anak Bukan Kertas Kosong. Ya, ini memang buku parenting, tapi kalau lo ngerasa dulu orangtua lo gak menumbuhkembangkan bakat lo dengan baik, mungkin lo bisa coba ambil esensi dari buku ini.
Baca juga: Kenapa Anak Muda Harus Jadi “King”, Bukan “Jack of All Trades”
Di buku ini, Bukik menghidupkan kembali nilai pendidikan yang dulu dibawa Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Nasional kita, setiap anak itu istimewa. Anak bukanlah kertas kosong, anak mempunyai kodratnya sendiri yang tidak bisa diubah oleh pendidik. Pendidik hanya bisa mengarahkan tumbuh kembangnya kodrat tersebut.
Implikasinya buat anak muda apa? Ya, kalau dulu orangtua dan sekolah lo gak mengarahkan pendidikan lo sesuai kodrat lo, itu berarti sekarang tugas lo untuk mencari kodrat lo sendiri. Kodrat apa sih? Kodrat kecerdasan alias natural talent lo.
Ada yang namanya multiple intelligences, teori kecerdasan oleh Dr. Howard Gardner dari Harvard. Menurut si profesor, tiap orang tuh punya kecerdasan natural masing-masing. Ada yang word smart, number smart, picture smart, body smart, music smart, people smart, self smart, dan nature smart. Ini tugas lo untuk tahu lo smart di hal yang mana.
Baca juga: Opera Tentang Sebuah Predikat
And then, you pick your battle.
Kalau lo udah sadar lo bukan kertas kosong, dan lo udah menemukan apa sebenarnya kodrat alias natural talent lo, baru lo bisa pick the right battle.
Biasanya kan anak muda suka mengambil semua battle tuh–ikut lomba ini itu, conference ini itu, sementara belum kenal dirinya sendiri, jadi gak bisa pick the right battle.
Padahal, kadang yang ngebedain lo win the battle atau gak, adalah tepat gaknya lo memilih battle-nya. Kalau emang gak sesuai sama kodrat, ngapain sih dijalanin?
So, know yourself, know yourself, know yourself!
Baca juga: Esensi Berkegiatan Mahasiswa: Cuma Buat Menuhin CV, Nih?
Header image credit: tohyongcheng.com
Comments 1