Ketika kita memiliki mimpi dan tujuan yang baik, terlebih bisa memberikan fasilitas untuk orang lain agar bisa mencapai mimpi tersebut, percaya deh, orang yang tepat, tahu, dan merasa hal itu relevan dengan mereka, pasti akan coba untuk gabung. ☺
Ketika kita melakukan sesuatu, sadar ataupun tidak kita memiliki “why”. Kenapa lo mau kerja di perusahaan X? Karena gajinya besar? Karena mau dimentorin langsung oleh owner perusahaan tersebut yang lo kagumi? Karena lo sejalan dengan visi misi perusahaan? Karena tidak ada perusahaan lain yang mau menerima lo? Atau karena beberapa hal yang membuat lo berpikir kalau perusahaan itu bisa menjadi kendaraan lo menuju perhentian selanjutnya yang mau lo tuju? Atau karena secara random emang dulu direkrut? Apapun itu, lo punya alasan.
Bahkan ketika lo mem-posting / me-reshare seesuatu di social media lewat akun pribadi lo, disana juga ada “why” lo melakukan itu. Misalnya lo merasa hal yang lo post itu relevan dengan “brand image” lo, sekadar suka / bahkan sangat tidak setuju dengan isinya. Atau bisa jadi sesimpel setuju dengan isi posting-an tersebut. Bahkan perilaku “like” juga sebagian besar didasari hal ini.
Mari beralih sebentar dari topik “why“. Digerakkan oleh tujuan atau minat yang sama, banyak orang berkumpul bersama membentuk apa yang disebut komunitas.
Baca juga: Kreativitas Bukan Barang Eksklusif
Saat ini perkembangan Kreavi.com sebagai jejaring kreatif online di Indonesia berjalan dengan amat baik di usia yang terbilang cukup muda. Saat ini belum genap 3 tahun sejak di-launch kepada publik, kita memiliki lebih dari 27.000 user dari seluruh Indonesia, dan terus bertambah. Kreavi bukanlah komunitas, kita adalah jejaring. Lalu kira-kira apa sebab user mau menggunakan platform Kreavi.com?
Di Kreavi, kita percaya bahwa desain yang baik dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Apabila kualitas yang baik bertemu dengan kesempatan yang baik pula, dapat menaikkan nilai ekonomi dari kreator atau produk tersebut. Bahkan, dengan proses yang baik, kualitas desain yang baik dapat pula mempengaruhi industri.
Para kreator visual yang tidak tinggal di kota besar, seringkali memiliki keterbatasan, karena hanya bisa berjualan ke klien yang berada di sekitar wilayah mereka. Ditambah lagi, situasi bahwa karya visual cenderung tidak dipandang sebagai investasi dan poin penting bagi bisnis, membuat kreator cenderung tidak dihargai. Tetapi, apabila memanfaatkan teknologi Internet dengan baik, kreator visual berkesempatan mendapatkan lebih banyak calon klien, bahkan dari seluruh dunia.
Bersamaan dengan itu, kita juga punya mimpi bahwa para kreator visual lokal mau peduli, dan dengan berbagai cara, mereka mau berkarya untuk Indonesia.
Baca juga: Salah Kaprah Ekonomi Kreatif Indonesia
Di awal berdirinya Kreavi, kita menceritakan mimpi, tujuan dan hal yang kita percayai kepada publkc. Bahkan semua hal yang kita lakukan digerakkan oleh “why” dari dibentuknya Kreavi. Dan ini menjadi salah satu sebab user mau menggunakan platform Kreavi. Mereka percaya dan mendukung mimpi kita. Atau mereka mau menjadi bagian yang mendapatkan manfaat dari platform dan segala aktivasi kita.
Dan selain memiliki mimpi tadi, tentu aja kita terus harus memperlengkapi platform dan aktivasi kita agar bisa semakin membantu user secara nyata menuju semua tujuan yang kita bahas di awal. Baru saja gue merekrut anggota tim yang baru. Nggak sembarangan merekrut, gue gak mau punya tim yang sangat jago tapi nggak satu visi dan nggak punya semangat yang sama. Dengan tim yang punya satu tujuan, kita akan saling memudahkan, menguatkan, dan bisa saling memotivasi untuk ingat goal kita, objektifnya kita itu apa.
Ketika kita memiliki mimpi dan tujuan yang baik, terlebih bisa memberikan fasilitas untuk orang lain agar bisa mencapai mimpi tersebut, percaya deh, orang yang tepat, tahu, dan merasa hal itu relevan dengan mereka, pasti akan coba untuk gabung. ☺
Baca juga: Mengapa Harus Berkomunitas?
Artikel ini ditulis oleh Johana Kusnadi, Community Manager dari Kreavi.
Header image credit: sitebuilderreport.com