Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Indorunners, Melarikan Kaum Urban Indonesia

PutribyPutri
18/03/2015
in Story
0
Indorunners, Melarikan Kaum Urban Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter

“The reason we race isn’t so much to beat each other… but to be with each other.” ― Christopher McDougall

Masih ingat hukuman apa yang paling sering diberikan ketika kita membuat kesalahan di sekolah dulu? Ya, pasti rata-rata menjawab lari. Entah lari keliling sekolah 3 kali atau lari-lari kecil di lapangan 10 menit. Olahraga lari sering dijadikan momok bagi banyak orang.

Padahal, lari merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan karena hanya bermodalkan sepasang sepatu olahraga, serta kondisi badan yang fit dan bugar. Jadinya, tidak menggembosi kantong. Fleksibel pula, karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Hal itulah yang membuat Reza Puspo terbesit untuk melakukan rebranding olahraga lari yang menyenangkan, dan menjadikannya sebagai bagian gaya hidup kaum urban. Berawal dari sebuah “lomba virtual” di situs sebuah brand alat olahraga, ternyata banyak orang yang tertarik pada ide iseng Reza sehingga akhirnya terbentuk komunitas lari Indorunners.

Baca juga: Nadine Zamira, Menghidupkan Taman Kota di Jakarta Lewat Kampanye Hidden Park

RelatedPosts

Halosis 2.0 Bikin Usaha Kecil Jadi Lebih Maju Lewat Artificial Intelligence.

7 Strategi Marketing Online yang Dibutuhkan Entrepreneur

Image credit: dunialari.com

Untuk mendukung interaksi antar anggota komunitas, Reza membentuk wadah komunikasi di jejaring sosial untuk memudahkan anggota bertukar informasi mulai dari pelari pemula hingga profesional. Pada media sosial, Indorunners hingga saat ini berhasil mengumpulkan 25.000 lebih anggota di berbagai kota di Indonesia. Indorunners menyematkan visi bahwa olahraga yang selama ini bersifat individual, bisa jadi menyenangkan bagi siapapun jika dilakukan bersama-sama.

Komunitas yang dibentuk sejak tahun 2009 ini mulai menyebarkan virus lari dengan mengunggah foto lari mereka di media sosial, saling nge-tag satu sama lain dan menambahkan pagar #MariLari. Untuk meningkatkan antusiasme secara offline, mereka pun rela menggunakan kostum unik dalam lomba lari (dan tetap memakai nomor BIB pelari yang terdaftar resmi) untuk menarik antisipasi penonton serta menciptakan citra positif olahraga lari yang menyenangkan. Seperti berdandan ala lady rocker, Pocahontas, dokter bedah, dan masih banyak lagi.

Baca juga: No Stereotype, No Judging

Image credit: dunialari.com

Indorunners juga gak menyia-nyiakan kekuatan komunitasnya untuk menciptakan dampak, yaitu dengan aksi Lari Untuk Amal Sosial (LUAS). Aksi ini mengemban visi untuk “melarikan” orang Indonesia, dengan harapan bahwa lari bisa jadi gaya hidup yang diterapkan secara luas, seperti di Singapura. Aksi ini dikemas dengan format charity untuk menarik orang berkontribusi. Istilahnya, setiap kilometer yang dihasilkan peserta lari, diganti dengan sejumlah uang, yang dananya didonasikan untuk amal kepada pihak yang membutuhkan. Dalam menjalankannya, Indorunners menggandeng beberapa stakeholders yang berkomitmen menyediakan donasi ini.

Well… Indorunners bukan hanya menyadarkan kaum urban untuk hidup sehat, tetapi secara tidak langsung, telah menciptakan pola pikir masyarakat madani yang maju di mana kita tak seharusnya menyepelekan kesederhanaan, karena bisa jadi hal itu tidak sesederhana yang kita kira. Seperti halnya olahraga lari.

Baca juga: 3 Things “Moneyball” Teaches Us About Innovation

Header image credit: theguardianarms.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Articlesindorunnerskomunitaslariolahragaprofileurban
Previous Post

Senioritas Antar Komunitas, Mau Sampai Kapan?

Next Post

How Will You Change The World?

Next Post
How Will You Change The World?

How Will You Change The World?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d