I think people have been obsessed with the wrong question, which is, “How do we make people pay for music?” What if we started asking, “How do we let people pay for music?” – Amanda Palmer
Amanda Palmer, seorang musisi Amerika, mendapatkan real education saat mencari penghasilan sebagai patung pengantin di tepi jalan. Dari pekerjaan itu, dia belajar tentang bagaimana membentuk human connection dengan orang-orang.
Saat karirnya sebagai musisi yang manggung dari kafe ke kafe mulai menanjak, Palmer gak lupa dengan pentingnya human connection. Setiap selesai manggung, dia selalu nongkrong-nongkrong bareng fans, atau catch up sama musisi-musisi lokal lain di berbagai kota.
Kelihatannya sih, memang gak penting. Tapi, waktu Palmer punya konflik dengan label (gara-gara penjualan albumnya gak sebesar yang diharapkan), relationship yang dijaganya selama ini ngasih keuntungan. Orang-orang, tanpa diminta, ngasih uang ke Palmer untuk menghargai karyanya.
Akhirnya, Palmer memutuskan untuk ngasih karyanya secara gratis ke semua orang secara online. Sementara, biaya untuk memproduksi album berikutnya didapatkan dari crowdfunding, yang targetnya cuma 100.000 dolar, tapi akhirnya menghasilkan 1,2 juta dolar!
Waktu ditanya sama, “Gimana caranya lo bikin orang-orang bayar musik lo?” Jawaban Amanda adalah, dia simply meminta orang-orang buat support musiknya, tapi dengan suatu seni meminta–the art of asking–yaitu dengan human connection.
Dan dari video Amanda di bawah ini yang menceritakan kisahnya, kita bisa belajar satu hal: Pada akhirnya, semua itu tentang trust.
Baca juga: Don’t Burn the Bridge!
Header image credit: youtube.com/AmandaPalmer
Comments 1