“Big companies are not used to being real. They usually spend a lot of money in marketing not to be real, to sell an illusion.” – Jerome Jarre
Ada selebtwit, selebgram, Youtube star, tapi kalau Vine star atau Snapchat star, pernah denger?
Kalau lo adalah early adopter di dunia per-Vine-an dan per-Snapchat-an, mungkin lo tahu yang namanya Jerome Jarre. Cowok Perancis ini adalah salah satu dari Most Creative People 2015 versi Fast Company, yang punya lebih dari 8 juta follower di Vine. Di jalan, banyak ABG cewek yang rebutan pengen selfie sama dia. Siapa sih Jerome Jarre?
Jerome Jarre is… a college dropout, and entrepreneur at heart
Udah bosen belum denger cerita orang sukses yang gak kuliah? Ya, Jerome Jarre dropout dari sekolah bisnis pada umur 19 tahun. Semangat entrepreneurial-nya yang tinggi bikin dia pergi ke China setelah dropout, untuk mulai bisnis di sana.
Baca juga: Layaria, Rumah Bagi Kreator Video Online Indonesia
Long story short, Jerome udah kenyang pengalaman bisnis, yang kebanyakan gagal. Mulai dari bikin jasa cariin magang buat para siswa Perancis di China, jasa promotional custom lanyard, sampai mobile platform untuk event di Toronto, Atendy.com.
Jerome Jarre was… a struggling New Yorker once
Setelah Atendy gagal di tahun 2013, Jerome Jarre akhirnya pindah ke New York hanya dengan uang 400 dolar! Gak kayak tipikal anak muda yang mengejar American Dream dengan nyari kerja, kerjaan Jerome tiap hari adalah bikin Vine.
“I would wake up each morning and spend the entire day out in the street making Vines,” kata Jerome kepada New York Times.
Lucky him, karena Jerome masuk saat Vine belum terlalu rame kayak sekarang. Setelah konsisten nge-post video terus di Vine (sambil berusaha survive dengan uang seadanya), akhirnya salah satu video Jerome yang judulnya “Why is Everybody Afraid of Love?” went viral!
Baca juga: Please Welcome: Online Video, The Future of Content Marketing
Jerome Jarre… wants to do good
Waktu ditawarin 1 juta dolar oleh sebuah agensi iklan untuk represent sebuah brand makanan yang (katanya) gak sehat, Jerome menolak. Alasannya, “My purpose in life wasn’t to come to New York City to convince people to eat unhealthy food.”
Selain itu, kontrak 1 juta dolar untuk setahun itu mengharuskan Jerome untuk terus stay di New York, dan juga berarti Jerome bakal bikin video-video di mana he’s told what to do. Dan dia gak mau (idealis lho idealis).
Di sebuah wawancara dengan FastCompany, Jerome mengaku kalau dia sering ngajarin merek-merek besar gimana caranya beriklan di mobile. Alasannya sih ini:
“If I’m not able to explain what I do and then teach it, it’s not fulfilling for me. It’s mostly about being real. Big companies are not used to being real. They usually spend a lot of money in marketing not to be real, to sell an illusion. I’m really picky about who I work with because I realize the power of this.”
Saat ini, gak cuma terus menghibur para follower-nya dengan video-video yang menyebarkan semangat positif, Jerome, bersama partnernya Gary Vaynerchuk, juga membangun GrapeStory, sebuah agensi untuk para bintang Vine, Snapchat, dan Instagram. You go guy!
Baca juga: Masa Depan Online Video di Tangan ABG?
Header image credit: adweek.com