Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Bionics Masa Depan: Saatnya Orang Difabel Bisa Lari dan Menari

PutribyPutri
13/07/2015
in Featured
0
Bionics Masa Depan: Saatnya Orang Difabel Bisa Lari dan Menari
Share on FacebookShare on Twitter

“In 1982, both of my legs were amputated due to tissue damage from frostbite, incurred during a mountain-climbing accident. At that time, I didn’t view my body as broken. I reasoned that a human being can never be “broken.” Technology is broken. Technology is inadequate. This simple but powerful idea was a call to arms, to advance technology for the elimination of my own disability, and ultimately, the disability of others.” – Hugh Herr

Hugh Herr, seorang researcher dan bionics designer, harus kehilangan dua kakinya gara-gara kecelakaan naik gunung. Karena si Hugh Herr ini pola pikirnya positif banget, dia percaya kalau kelumpuhan itu bukan berarti tubuhnya yang hancur, tapi simply karena teknologi belum bisa menyelesaikan masalah disabilitas yang dialaminya, dan dialami banyak orang.

Dari sini pun Hugh Herr mulai meneliti selama bertahun-tahun, gimana bikin bionics, dalam kasus Herr adalah kaki prostetik, yang bisa meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan disabilitas. Hugh Herr katanya pengen “bridge the gap between disability and ability, between human limitation and human potential”. Herr pun berhasil bikin kaki prostetik yang bikin dia bisa naik gunung lagi!

Herr gak berhenti sampe di situ. Dia juga pengen semua orang dengan disabilitas bisa kembali berfungsi normal. Menurut Herr, itu adalah bagian dari hak asasi. Tuna netra punya hak asasi untuk melihat wajah orang-orang terdekat mereka. Orang-orang yang lumpuh punya hak untuk bisa jalan dan menari. Hak asasi ini bisa tercapai, jika saja…

“As a society, we can achieve these human rights, if we accept the proposition that humans are not disabled. A person can never be broken.Our built environment, our technologies, are broken and disabled. We the people need not accept our limitations, but can transcend disability through technological innovation. Indeed, through fundamental advances in bionics in this century, we will set the technological foundation for an enhanced human experience, and we will end disability.”

RelatedPosts

Dukung Pemimpin Perempuan di Ranah Teknologi

Belajar Entrepreneurial Mindset dari Tokoh Tiga Serangkai Kebangkitan Nasional

Kalau masih belum percaya gimana dahsyatnya teknologi bisa mengubah hidup orang, mungkin bisa nonton video ini.

Baca juga: Dunia Disabilitas, Dunia Kita Juga

Header image credit: lesnumeriques.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Articlesbionicsdisabilitashugh herrpola pikirtedxteknologivideo
Previous Post

Tipe Anak Muda Indonesia yang Nggak Bakal Berhasil

Next Post

Yakin Lo Tahu Apa Itu Smart City?

Next Post
Yakin Lo Tahu Apa Itu Smart City?

Yakin Lo Tahu Apa Itu Smart City?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d