Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Belajar dari “Brave”: Cara Baru Dapetin Happy Ending

PutribyPutri
08/04/2015
in Opinion
0
Belajar dari “Brave”: Cara Baru Dapetin Happy Ending
Share on FacebookShare on Twitter

Ngerasa jenuh gak sih dengan kisah-kisah princess yang pakemnya polos dan lugu? Untungnya, Disney Pixar sekarang udah mulai make sense mengenai princess-princessan ini. Tahun 2012 kemarin, studio animasi yang sering menyabet piala Oscar ini berusaha untuk meninggalkan stigma princess selama ini yang hanya pasrah pada kutukan penyihir dan menunggu cinta sejatinya datang (kecuali, Mulan dan Pocahontas tentunya).

Not So Princess-y

Jadi ceritanya ada seorang seorang princess asal Skotlandia yang berbakat memanah dan berkuda sejak kecil, bernama Merida. Walaupun bakalan jadi the next princess in Scots, dia pengen menjunjung kebebasan dalam menentukan jalan hidup dan menentukan masa depannya sendiri, bukan malah pasrah sama nasib bahwa kalau dia princess ya harus jadi princess dan ga bisa ngelakuin passion yang dia pengen.

Baca juga: No Stereotype No Judging

RelatedPosts

Sekali-kali Kita Keluar dari Zona Mimpi

Libra Cryptocurrency: Is it a Good Crypto (or Not)?

Image credit: disney.wikia.com

Show Us How Big Your “Brave” Is

Ketika sudah cukup umur (masih remaja juga sih…), sesuai dengan tradisi kerajaan, orang tuanya ingin menikahkannya dengan salah satu dari tiga putra sulung para kepala suku. Merida berontak dan malah kabur ke hutan. Tak sengaja, ia bertemu nenek sihir dan meminta si nenek “mengubah” sifat orangtuanya, terutama mamanya yang ngotot banget nyariin jodoh buat Merida. Tapi “mengubah” yang dimaksud Merida dianggap lain oleh nenek sihir itu. Si nenek malah mengubahnya pake banget, karena mama Merida diubah jadi beruang.

Bahayanya, papa Merida punya dendam besar sama beruang. Otomatis Merida dan Mama-beruangnya harus berpacu dengan waktu buat ngelepas kutukan tersebut, agar ga mati terbunuh oleh papa Merida sendiri, atau bahkan selamanya menjadi beruang gara-gara kutukannya udah mencapai masa kadaluarsa. When the two of them face danger, though, it isn’t Merida’s dad or brothers who come to the rescue. The women work out their own problems and help each other.

Baca juga: Menciptakan Wonderland dengan Coruscate Unique

It’s about self-actualization

Film ini punya unsur moral yang bagus banget dijadiin contoh, karena walaupun Merida adalah permaisuri kerajaan, dia berusaha memperjuangkan apa yang dia ingin raih. Untuk melawan badai musibah, Merida ga cuma bobo cantik dan galau di bawah pohon rindang nungguin pangeran pujaannya datang menolong.

Bukan pangeran yang Merida cari, tapi bagian lain dari dirinya untuk bangkit yang ia tunggu, she creates her own prince within herself.

Kalau kata sutradaranya “Brave” sih gini: “Merida exemplifies what it means to be a Disney Princess through being brave, passionate and confident. Merida is created to break that mold — to give young girls a better, stronger role model, a more attainable role model, something of substance, not just a pretty face that waits around for romance.”

Jadi, udah ngerti kan sekarang, kalau ada cara lain dapetin happy ending, yaitu mengerti apa yang diri sendiri mau, lalu terus bangkit untuk mengejar keinginan tersebut. Masih mau pasrah nungguin pangeran berkuda putih?

Baca juga: Are Entrepreneurs Born or Made?

Header image credit: readneena.com

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: animasiArticlesbravedisney princessfemale leadersmeridamoviereview
Previous Post

Trivia: Jumlah Perempuan di Kabinet Jokowi

Next Post

Ibu Risma: Jangan Jadi Entrepreneur Hanya Karena Bosan Di Rumah

Next Post
Ibu Risma: Jangan Jadi Entrepreneur Hanya Karena Bosan Di Rumah

Ibu Risma: Jangan Jadi Entrepreneur Hanya Karena Bosan Di Rumah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d