Percaya aja, anak muda generasi millennials kayak kita, cuma perlu ikutin sarannya komedian Steve Martin seperti judul di atas: be so good they can’t ignore you.
There are many factors contributing to success: kecerdasan, jejaring, uang, pendidikan, pengalaman, luck, you name it.
One person can have it all (lucky ba**ard!). Tapi ga semua orang seberuntung itu. Ga semua orang punya jiwa ekstrovert yang luwes kenalan sana-sini meluaskan jejaring. Ga semua orang bisa afford pendidikan bagus, dan ga semua orang jatah keberuntungannya ga habis-habis.
The thing is, di dunia kerja, faktor-faktor ini keliatannya penting banget. Tahulah ya, ada office politics dan lain-lain. Ga cuma di pemerintahan orang-orang nepotisme dan lobi-lobi. Di perusahaan swasta pun, banyak politik kantor yang keras. Banyak juga perlakuan spesial terhadap lulusan universitas tertentu, misalnya, dan kelihatannya jadi menutup peluang untuk lulusan universitas lain (yes, it’s you, management consulting companies).
Baca juga: Why Passion is Overrated
Terus kita-kita yang bukan siapa-siapa dan ga pinter cari muka sana sini ini bisa apa?
Ya bisa itu. Be so good they can’t ignore us.
Apa lagi sih yang kita bisa tawarkan? Masih muda, belum ngerti apa-apa. Working like reaaally hard is the only way.
Dan bukan cuma kerja keras ga tentu arah. It’s about being really good at something. Ini tentang menemukan dan memilih satu hal. That one thing you’re good at and you’re really into, lalu asah sampai lo benar-benar menguasai itu.
Baca juga: Orang Sukses, Belum Tentu Berguna
Istilahnya, kalau lo bener-bener menguasai sesuatu, ga mungkin ga ada yang bakal “memakai” lo. Buktiin kalau lo bener-bener bagus, lalu seterusnya good product will sell itself. Orang-orang yang mendapatkan manfaat dari lo bakal ngomong sendiri ke orang-orang lain.
Apa sih ukuran dari “so good”? Seorang teman pernah bilang ke gue, bahwa yang bakal otomatis bikin orang-orang mempromosikan lo adalah suatu gap antara ekspektasi dan realitas. Ekspektasi orang akan apa yang lo kerjakan dan realita–kerjaan lo sebenarnya. Semakin besar gap itu, alias semakin lo melampaui ekspektasi orang–maka lo semakin memenuhi standar “so good”.
For now, sementara belum punya apa-apa, being so good adalah satu-satunya modal, satu-satunya yang bisa lo lakukan. Jadi, ga usah peduli sama politik, cari muka, dan lain-lain. Just be so good they can’t ignore you!
Baca juga: Your Success is (not) Up to You!
Header image credit: careerjourney.co.uk