Hello, female leaders! Ziliun dengan bangga mempersembahkan bulan ini sebagai tribute untuk para perempuan pemimpin.
Gerakan-gerakan yang bertujuan untuk mencapai persamaan gender dan memberdayakan perempuan mulai meraih momentum internasional sekitar tahun 1970-an. Udah banyak kemajuan dari usaha-usaha membela hak-hak perempuan ini. Sekarang perempuan udah punya suara di politik, udah punya akses yang sama ke pendidikan, dan juga boleh berkarya di bidang-bidang yang dulunya “laki banget”.
Tapi, itu juga belum cukup. Data terakhir dari World Bank menunjukkan kalau di Indonesia kursi parlemen nasional yang diisi oleh perempuan hanyalah sekitar 19%. Di sektor non-agrikultur, hanya ada 33% pekerjanya yang perempuan, sementara sisanya laki-laki.
Baca juga: Be Our Contributor This April!
Mirisnya, ketimpangan ini sering disebabkan bukan gara-gara perempuan gak punya hak yang sama dengan laki-laki, tapi justru gara-gara banyak perempuan yang dirinya sendiri masih gak percaya diri. Mereka takut di-judge oleh society, takut dibenci sama sekitarnya kalau terlalu vokal atau determined.
Padahal, laki-laki dan perempuan punya kelebihannya masing-masing, dan semua bidang sebenarnya butuh pisau analisis feminisme. Di politik, misalnya, butuh lebih banyak perempuan yang memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang punya hati. Di bidang teknologi juga, ada inovasi-inovasi yang ga akan tercipta kalau bukan karena perempuan yang lebih sensitif melihat kebutuhan-kebutuhan akan teknologi yang memudahkan pekerjaan sehari-hari.
Masa sih kita gak mau jadi the next Hillary Clinton, Margaret Thatcher, Indira Gandhi, Benazir Bhutto, atau Aung San Suu Kyi? Makanya, perempuan kadang cuma butuh membaca dan mendengar cerita dari perempuan-perempuan berani, yang memimpin bisnis atau pergerakan tanpa takut dengan judgment sekitarnya, untuk bisa lebih percaya diri.
April ini, ZIliun mempersembahkan bulan April sebagai tribute to female leaders. Harapannya sih, artikel-artikel di bulan ini ga cuma bikin yang perempuan terinspirasi, tapi juga bikin yang laki-laki mengerti pentingnya peran perempuan, dan semangat untuk raise their own standards.
Baca juga: Breaking The Myth, Female Who Leads in Tech
Header image credit: initials.eu