No, no, no, no
No, no, no
Stick to the stuff you know
If you wanna be cool follow one simple rule
Stick to the stuff you know, no no
Stick to the status quo
Buat yang pernah nonton High School Musical (this is a lame reference, I know), mungkin pernah denger atau nonton lagu yang judulnya “Stick to the Status Quo”.
Ini videonya:
Baca juga: Kenapa Anak Muda Harus jadi “King”, Bukan “Jack of All Trades”
Tapi, gimana ceritanya kalau ada anak basket yang ternyata mau mengeksplorasi interest lain, nyanyi, misalnya (ya, maksud gue di sini adalah Zac Efron). Atau ada anak olimpiade yang ternyata suka dancing? Boleh ga?
Nah, di lagu ini ada lirik kayak gini:
No, no, no, no
No, no, no
Stick to the stuff you know
If you wanna be cool follow one simple rule
Stick to the stuff you know, no no
Stick to the status quo
Kalau ngikutin lirik di atas, berarti kalau lo mau keren, ya lo harus stick sama identitas lo yang ada aja, jangan neko-neko istilahnya.
Baca juga: Kolaborasi atau Mati
Tapi, does it really work that way? Kalau gue masih muda dan masih pengen eksplorasi hal-hal lain, masa mesti bertahan ke satu identitas aja for the sake of being cool? (Bagus deh ya kalau udah bisa logis dan gak ngelakuin sesuatu cuma biar keren aja.)
Di sini Ziliun mau bahas apa seharusnya yang kita lakuin–stick to the status quo or not?–kalau dilihat dari perspektif startup:
Kita setuju kalau you should not stick to the status quo. Alasannya adalah karena one should know a little thing of everything. Kalau lo orang kreatif, harus mesti coba sekali-kali eksplorasi dunia bisnis, biar tahu aja sedikit-sedikit di permukaan, walaupun gak dalem. Jangan selamanya dengan naif mempertahankan identitas sebagai orang kreatif, tanpa mau tahu sama sekali tentang dunia lain yang sebenarnya bisa membantu lo “naik kelas”. Ya, do not stick to the status quo, in order to be able to think strategically.
Namun, kita juga setuju kalau at the end, you should stick to the status quo. Setelah eksplorasi banyak hal dan tahu a little thing of everything, sekarang saatnya play by strength. Ya, bertahan sama apa yang lo paling bisa aja, supaya dalem dan dapet expertise-nya. Jangan selamanya jadi jack of all trades, mengeksplorasi terus tanpa settling down. Kan masih bisa kolaborasi, jadi jangan rakus mau bisa semuanya.
By the way, High School Musical gak se-lame itu, kan?
Baca juga: Cari Partner dengan Skill Berbeda, Tapi Punya Visi yang Sama
Header image credit: fanpop.com