“Unfortunately the school system is grooming this world to say, “Hey, let’s be a lawyer or let’s be a doctor,” and we’re missing that opportunity because no one ever says, “Hey, be an entrepreneur.”” – Cameron Herold.
Dari kecil, anak-anak “dipaksa” bercita-cita jadi dokter atau pilot atau pengacara atau akuntan, tapi berapa sih yang cita-citanya jadi entrepreneur? Ya ini karena orangtua dan sekolah punya pola pikir yang salah.
Misalnya, Cameron Herold di video ini bilang, uang jajan bulanan yang orangtua kasih ke anak cuma ngajarin anak-anak buat jadi karyawan. Karena itu bikin anak-anak terbiasa dapat regular paycheck, dan entrepreneur mestinya gak mengharapkan gaji bulanan. Yang Herold lakukan adalah menyuruh anaknya mencari sesuatu yang bisa mereka bantu di rumah, lalu bernegosiasi sama Herold untuk minta bayaran.
Lalu, menurut Herold juga, mestinya orangtua gak ngebacain bedtime stories ke anak-anaknya. Justru, orangtua bisa aja ngasih anaknya suatu topik atau barang, lalu meminta anaknya bikin cerita dari situ. Ini bakal ngajarin anak untuk jago selling, untuk lebih kreatif, dan untuk bisa berpikir mandiri–think on their feet.
Udah waktunya gak, sih, orangtua dan keluarga juga pada rombak pola pikir?
Baca juga: Gibran Huzaifah: Entrepreneur Harus Bisa Membuat Nol Jadi Satu!
Header image credit: huffpost.com
Comments 4