Mungkin lo adalah lulusan terbaik universitas ternama, yang udah ngerti teori bisnis dari A sampai Z, atau ngerti bahasa ngoding sampai yang njelimet, ditambah lagi punya banyak koneksi dan uang. Perfect deh sebagai modal awal bikin startup.
Tapi, tetep aja, jam terbang atau pengalaman gak bisa bohong. Kalau lo baru pertama kali bikin startup (atau beberapa kali dan terus gagal), mungkin lo melakukan beberapa kesalahan ini:
Starting too big
There’s a reason why tech startup is the thing, yaitu karena dengan teknologi bisnis lo scalable. LINE, misalnya, yang dulu cuma social media, sekarang punya LINE Shopping, dan lain-lain.
Kesalahan banyak founder pemula adalah langsung berusaha bikin produk yang besar dan kompleks, dengan banyak fitur. Misalnya, ada yang mau bikin situs crowdfunding yang di dalamnya ada marketplace sampai fitur profil kayak social media.
Salah gak sih langsung mau jadi semacam one-stop website begitu? Ya, sebenarnya kurang tepat aja, sih *ceritanya ga mau nge-judge mana yang salah dan bener*. Alasannya, karena dengan start small, lebih gampang mengenal dan menjelaskan ide lo ke konsumen dan investor. Right?
Baca juga: Bikin Startup dan Menjadi Dewasa
Ga tahu diri
Ga tahu diri di sini maksudnya bukan gimana-gimana, bro. Maksudnya adalah founder pemula suka “kepedean” untuk langsung kolaborasi dengan nama-nama besar. Banyak pitching dari startup yang langsung ngomong bahwa mereka mau kolaborasi sama si merek ini dan itu, yang udah punya nama besar.
Unless you’re some rich and powerful guys’ child (misalnya anak raja minyak) atau lo punya koneksi yang bener-bener bisa dan mau bantuin lo, lo harus tahu lo itu bukan siapa-siapa. Optimis boleh, tapi coba pikirin cara yang lebih realistis, kayak kerjasama dengan komunitas atau startup lain, yang punya bargaining power sama. Ya, ga?
Baca juga: Modal Bikin Startup: Cari Co-Founder yang Tepat
Not going far enough to differentiate
“Gue punya satu ide. Bagus. Ada pasarnya. Oke, bakal sukses nih gue.”
Memang fondasi awal kesuksesan startup adalah idenya. Tapi, pernah ga bayangin kalau setelah lo launching, ada perusahaan besar yang kemudian mereplikasi ide lo?
Lagi-lagi, unless lo anak orang kaya lama, kemungkinan besar modal lo terbatas dan kalau hal di atas sampai terjadi, lo mati. Ma-ti.
Untuk menghindari hal kayak gini, yang lo harus lakukan bukan malahan cari lebih banyak modal dari investor. Fokus ke bagaimana mendiferensiasikan startup lo seunik-uniknya.
Beda itu ga harus dari ide dasarnya. Bisa aja ide dasar lo mudah direplikasi, tapi kemudian bikin identitas yang unik untuk bikin brand lo stand out. Bisa juga dengan bikin brand experience yang oke dengan memasukkan unsur-unsur gamification. Tul ga?
Itu tiga kesalahan yang umum dilakukan oleh founder pemula. Coba diresapi dan direnungkan, ya!
Baca juga: Tiga Bahan Bakar Entrepreneur
Header image credit: meetup.com