Apa Itu Inklusif? Yuk, Cari Tau Makna dan Manfaatnya! – Kita pasti sering mendengar perbincangan tentang lingkungan masyarakat yang pola pikirnya terbuka. Terus juga kondisi masyarakat yang serba menerima perbedaan tanpa adanya pertikaian. Tapi, tahu gak sih, ternyata ini tuh ada istilahnya, lho! Yap, yuk kenalan sama inklusif! Istilah ini sendiri sebenernya berasal dari bahasa Inggris, yaitu inclusion yang artinya sebuah tindakan mengajak atau mengikutsertakan. Sederhananya, inklusif itu adalah usaha buat menempatkan diri ke dalam sudut pandang orang lain buat memahami suatu hal atau masalah.
Sementara itu, menurut jurnal yang berjudul “Peta Inklusi Sosial dalam Regulasi Desa” inklusif adalah proses yang memungkinkan individu atau kelompok berpartisipasi sebagian atau seluruhnya dalam kehidupan sosial mereka. Gambaran sikap inklusif di masyarakat adalah ketika suatu lingkungan jadi lebih terbuka serta penuh toleransi dalam banyak aspek kehidupan. Mulai dari etnis, budaya, latar belakang, status, bahkan karakteristik.
Contoh inklusif ini bisa kita temuin sehari-hari, misalnya di urusan pertemanan. Kita gak memilih seseorang buat dijadiin temen berdasarkan latar belakang yang ia miliki. Lalu, kita gak ngelakuin bullying, pengucilan, apalagi sampai mengisolasi diri dari kelompok tertentu. Kita berbaur dengan berbagai kelompok masyarakat, tanpa ada rasa curiga yang menyertai.
Gimana sih contoh perbuatan inklusif lainnya di kehidupan sehari-hari?
Contoh yang pertama bisa kita ambil dari dunia pendidikan. Tindakan inklusif terlihat denganmenempatkan siswa yang berkebutuhan khusus dalam satu kelas dengan siswa reguler. Hal ini dilakuin dengan harapan siswa yang memiliki kebutuhan khusus bisa mengembangkan potensinya di lingkungan umum. Tentunya tanpa ada diskriminasi sama sekali dari pihak mana pun.
Kemudian juga bisa kita lihat dalam masalah gender. Contoh inklusif di sini adalah gak ngebeda-bedain perlakuan seseorang terhadap suatu gender. Misalnya perempuan dan laki-laki punya hak yang sama dalam dunia kerja, dunia pendidikan, dan juga kehidupan bermasyarakat. Gak ada lagi diskriminasi yang terjadi cuma karena seseorang memiliki gender tertentu!
Menghargai kebutuhan dan preferensi semua orang juga jadi contoh perbuatan inklusif di kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam hal pertemanan, kita gak ngebedain perlakuan kita terhadap teman-teman kita. Mau itu dari suku A, mau dari budaya B, tetep aja kita perlakuin mereka dengan baik!
Emangnya, apa manfaat inklusif ini?
Tentunya inklusif ini punya banyak manfaat positif kalo diterapkan secara bersama-sama. Manfaat yang pertama udah pasti lingkungan bakal terasa jadi lebih terbuka, damai, dan gak ada konflik. Hal ini terjadi karena masyarakatnya udah paham sama perbedaan, dan gak nganggap kalo perbedaan itu merupakan hal yang “menakutkan”.
Inklusif juga bisa bikin orang-orang jadi lebih percaya diri. Mereka ngerasa kalo lingkungannya bakal menerima mereka tanpa adanya penghakiman dan juga stereotip. Manfaat yang paling terasa dari inklusif ini adalah masyarakat jadi lebih punya komunikasi yang baik dan produktif karena gak ada lagi hambatan-hambatan dari permasalahan perbedaan yang terjadi. Setiap masalah yang terjadi udah pasti diselesain dengan tepat pake kepala dingin. Kerja sama dan kolaborasi juga bakalan sering terjadi di lingkungan yang udah inklusif.
Manfaat lainnya adalah masyarakat jadi bisa hidup sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing. Gak bakal ada lagi kejadian pertikaian di jalan, yang ada cuma keharmonisan sosial yang aman dan damai.
Keren banget! Terus, gimana ya cara melatih diri biar jadi inklusif?
Satu hal yang wajib banget kita latih adalah bagaimana kita memandang perbedaan sebagai suatu hal yang positif. Tiap kali nemu perbedaan, usahain buat memahaminya terlebih dulu, jangan sampe ada judge di antara kita! Dengan begitu, kita bisa jadi orang yang memiliki keterbukaan pikiran.
Kita juga harus paham, menghargai, dan juga ngejalanin setiap kewajiban dan hak yang ada. Hal ini dilakuin supaya kita bisa hidup damai dan berdampingan sama orang-orang lainnya. Hal kecil yang bisa kita latih adalah menuhin kewajiban kita buat menciptakan lingkungan yang damai dengan ngomong secara sopan. Terus juga menghargai opini, budaya, atau perilaku orang lain. Dan jangan lupa juga harus lebih peduli sama hak orang di sekitar kita, jangan sampe justru kita malah ngambil apa yang bukan hak kita.
Kalo hal-hal kecil kayak gini kita latih terus dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa jadi inklusif dengan cepat! Duh… Damai banget ya kayanya kalo semua orang nerapin inklusif ini.
Untuk menemukan konten menarik lainnya seputar isu anak muda, yuk kunjungi profil Instagram Ziliun! dan jangan lupa di-follow juga!