Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Anto Motulz: Mau Jualan Hasil atau Jualan Konsep?

PutribyPutri
18/06/2015
in Story
0
Anto Motulz: Mau Jualan Hasil atau Jualan Konsep?
Share on FacebookShare on Twitter

“Itu pilihan kita kok, kita ingin dikenal sebagai apa? Jualan hasil? Jadi tukang, atau jualan konsep?” – Anto Motulz

Setelah minggu lalu kita ngobrol-ngobrol dengan Faza Meonk di #ZiliunQA, malam tadi (17/06) giliran Ziliun ngobrol bareng Anto Motulz a.k.a @motulz! Siapa sangka sih, Mas Motulz ini punya banget segudang aktivitas, mulai dari menjadi seorang creative director, comic artist, illustrator, komikus, juga pengajar. Belakangan ini Mas Motulz lagi sibuk sketching, nulis blog, sama bikin ilustrasi buat buku lho!

Image credit: whiteboardjournal.com

Anto Motulz terbilang bukan orang baru di industri komik. Ia mulai masuk industri ini di era 1990-an. Kapten Bandung menjadi salah satu karyanya yang cukup terkenal. Mas Motulz merasakan beberapa perbedaan ketika membuat komik jaman dulu dan sekarang. Tentunya, selain saat ini banyak sekali kemudahan referensi dalam membuat komik, media dan medium juga punya pilihan yang jauh lebih banyak. Dari situ anak-anak muda kita jadi punya lebih banyak pilihan untuk terjun di industri ini, talent-nya pun kini juga makin banyak bukan?

Baca juga: Kreativitas Bukan Barang Eksklusif

Dalam tulisannya “Salah Kaprah Ekonomi Kreatif Indonesia”, Mas Motulz bilang kalau Indonesia nggak cuman butuh pekerja kreatif, tapi juga butuh tukang hitung kreatif. Tukang hitung kreatif ini sih katanya nggak sulit dicari. Mereka yang jadi produser musik, film, atau iklan termasuk dalam kategori tukang hitung kreatif. Kalo di bidang seni, ada yang namanya kolektor dan kurator.

RelatedPosts

Halosis 2.0 Bikin Usaha Kecil Jadi Lebih Maju Lewat Artificial Intelligence.

7 Strategi Marketing Online yang Dibutuhkan Entrepreneur

Image credit: kaptenbandung.com

Menurut Mas Motulz, buat jadi seorang tukang hitung kreatif nggak butuh pendidikan khusus, intinya sih mereka yang bisa berhitung bisnis udah cukup. Hanya saja, kali ini, konteksnya mereka akan bergerak di bidang industri kreatif.

Selain itu, di tulisannya yang lain, Mas Motulz juga bilang kalo pekerja kreatif kita itu kurang kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud adalah kolaborasi dengan berbagai macam profesi. Ya kali, kalo komikus kolaborasi sama komikus mah udah biasa. Kalo komikus kolaborasi sama animator terus komiknya dituangkan dalam bentuk animasi, luar biasa?

Baca juga: Wajib Ngerti: Bedanya Paten, Merek, dan Hak Cipta

Di Indonesia, bukan karena budaya orang kita yang malu-malu untuk memulai kolaborasi, tapi menurut Mas Motulz ini karena kebiasaan saja. Katanya, nyoba kolaborasi sama pihak lain kita bakal bisa nemu pengalaman dan nilai-nilai baru deh. Apalagi kalo kolaborasinya sama pihak asing, nah lho!

Lalu, selain dengan kolaborasi, what does it take supaya ekosistem industri kreatif kita bisa besar dan matang? Kata Mas Motulz sih begini,

1) Butuh banyak kesadaran dari praktisi kreatif untuk membangun ekonomi kreatif tersebut. Jangan nunggu pemerintah atau lembaga apa pun.

2) Butuh kesadaran kolaborasi, baik bidang yang sama-sama kreatif maupun yang bukan. Misalnya kayak bidang ekonomi, hukum dan sebagainya.

“Itu pilihan kita kok, kita ingin dikenal sebagai apa? Jualan hasil? Jadi tukang, atau jualan konsep? Atau malah jualan proses? Kan ini beda-beda,” kata Anto Motulz ketika ditanya bagaimana pekerja kreatif bisa lebih bisa dihargai dan nggak dianggap sebagai tukang.

Baca juga: Pekerja Kreatif, Jangan Kerja Sendiri Dong!

Header image credit: trusted.net

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: anto motulzArticlesekonomi kreatifindustri kreatifkolaborasikreativitasziliunQA
Previous Post

Wajib Ngerti: Bedanya Paten, Merek, dan Hak Cipta

Next Post

Memilih Berkarya

Next Post
Memilih Berkarya

Memilih Berkarya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d