Lagi ramai, nih. Amazon dikabarkan diam-diam telah merekrut lebih dari 150 PhD di bidang ekonomi. Tim ini terdiri orang-orang yang berasal dari beragam latar belakang pengalaman–dari profesor dan dosen ekonomi hingga generasi PhD muda yang ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan spesifik di perusahaan.
Tapi, Amazon bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mulai merekrut ahli ekonomi. Google, Facebook, Uber, dan beberapa perusahaan teknologi raksasa lainnya perlahan mulai menyadari pentingnya pandangan ekonomi dalam perusahaan mereka.
Tentunya ini menjadi sebuah pertanyaan bagi kita, pandangan apa sih yang perusahaan-perusahaan teknologi butuhin dari ahli ekonomi?
Kemampuan pertama yang dibutuhkan perusahaan teknologi dari seorang ahli ekonomi adalah kemampuan menyelidiki keberadaan hubungan sebab-akibat dari suatu kondisi. Seorang ahli ekonomi terbiasa mencari kemungkinan penyebab dari suatu kondisi, atau sebaliknya, memprediksi apa yang terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Tentu aja, pandangan ini bisa digunakan oleh perusahaan teknologi untuk mengambil beragam keputusan. Misalnya, dalam menentukan channel promosi yang harus digunakan, seberapa banyak gerai offline yang harus dibuka, dan fasilitas seperti apa yang efektif meningkatkan kepuasan atau kerjasama dengan pihak mana yang sebaiknya dibuat.
Kemampuan kedua adalah bagaimana ahli ekonomi telah banyak mengembangkan pemikiran tentang perilaku pasar dan cara merespon perilaku tersebut. Pemikiran yang menjadi pola pikir fundamental ini telah dikembangkan bahkan sebelum era internet, lho. Pengaplikasiannya di era teknologi digital juga menjadi sangat penting. Misalnya, ketika sebuah studi ekonomi menemukan bahwa harga lelang iklan di Yahoo! terlalu rendah, dan membuat Yahoo bisa meningkatkan pendapatan berkali-kali lipat.
Baca juga: Cara Agar Kamu Bisa Meluncurkan Produk Teknologi Tanpa Gelar Insinyur
Berdasarkan dua kemampuan di atas, ada beberapa pertanyaan yang bisa dijawab melalui pola pikir dan kemampuan seorang ahli ekonomi.
Yang pertama adalah,
bagaimana strategi pembuatan dan pemasaran produk atau platform kamu bisa mempengaruhi perkembangan jumlah pengguna, keuntungan, kenyamanan, dll.?
Contoh menarik adalah bagaimana diskriminasi ras di platform airbnb.com berhasil ditanggulangi dengan strategi market design yang lebih baik, atau ketika sebuah platform yang mempertemukan dua pengguna seperti marketplace atau situs perjodohan, dapat semakin menjawab kebutuhan dengan target pengembangan yang tepat.
Pertanyaan selanjutnya mengenai industri ekonomi yang didalami produk kamu. Banyak pertanyaan turunan yang bisa dijawab dari satu subjek ini;
Apakah bisa, kamu mendominasi sebuah pasar? Pasar mana yang masih bisa kamu raih? Bagaimana peran supplier dan distributor bagi bisnis kamu? Kerjasama apa yang harus dilakukan?
Kemudian pandangan ekonomi juga bisa menjawab pertanyaan tentang dampak sebuah perusahaan pada dunia.
Adakah konsekuensi positif maupun negatif yang tidak kita perhitungkan sebelumnya? Bagaimana cara meminimalisir dampak negatifnya?
Bagi perusahaan kecil tentunya dampak ini tidak akan terlalu besar, tapi bagi perusahaan-perusahaan raksasa, dampak ini bisa beragam dari dampak lingkungan hingga kemanusiaan.
Pertanyaan lain yang dapat dijawab adalah:
bagaimana cara pandang ekonomi bisa meningkatkan proses manajemen dan pengambilan keputusan?
Dari nentuin insentif untuk tim sales, hingga ikut nentuin market mana yang siap untuk di penetrasi, banyak eksperimen yang dapat dibikin menggunakan cara berpikir ekonomi, yang ujung-ujungnya pada keputusan strategis.
Yang terakhir adalah tentang pemanfaatan data. Pengolahan data yang baik sangat berdampak pada perkembangan perusahaan.
Adakah strategi yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan atau kenyamanan pengguna dengan menggunakan data? Sudahkah sebuah perusahaan melakukan tindakan untuk mendapatkan data yang lebih dalam, lebih banyak, dan lebih akurat?
Atau bahkan, bagi perusahaan-perusahaan yang sudah cukup besar, analisis data yang baik dapat membantu pengembangan kebijakan pemerintah.
Peran ahli ekonomi di perusahaan teknologi ternyata bukan hanya penting, tapi bisa membawa pemahaman lebih jauh tentang dunia yang semakin hari bergerak semakin jauh ke ranah digital. Karena pola pikir ekonomi bukan hanya memikirkan cara mendapatkan keuntungan, atau meningkatkan kualitas saja, tapi juga mengembangkan kesejahteraan masyarakat luas. Cukup memberi insight ya, ternyata.
Referensi: Susan Athey & Michael Luca di Harvard Business Review