Sikap Pramuka yang Baik untuk Startup
Buat kamu yang belum tau, tanggal 14 Agustus kemarin merupakan perayaan hari pramuka di Indonesia. Jadi untuk merayakan, ada baiknya mari kita bahas mindset dari kepramukaan!
Seorang anak pramuka ditantang untuk menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, cekatan, dan bisa mencapai target yang telah ditetapkan oleh pembimbingnya. Ada satu mindset bertahan hidup yang sangat berguna dan wajib untuk diadopsi oleh setiap startup yaitu adapt, improvise, overcome.
Apakah itu Adapt, Improvise, and Overcome?
Sekarang bayangkan kalau kamu ingin camping di alam bebas. Kamu sudah melakukan perencanaan dan membekali dirimu dengan bekal selama seminggu, air, dan pakaian.
Lalu, bayangkan lagi kalau ternyata bekal kamu habis dimakan rakun, kamu terluka karena terjatuh dari daerah bebatuan, dan kamu kehilangan arah di alam bebas. Apa yang akan kamu lakukan? Bagaimana cara kamu agar bisa selamat?
Kamu pertama kali harus bisa beradaptasi, inti dari beradaptasi adalah menilai dan membuat solusi dengan keadaan yang kamu miliki. Contohnya, apakah kamu bisa mencari buah-buahan atau biji-bijian yang bisa menjadi makanan kamu jika bekal menipis? Apakah ada tanaman yang bisa dijadikan sebagai penutup luka? Apakah ada tempat yang biasa sering didatangi orang lain?
Setelah kamu tahu situasi, maka selanjutnya kamu harus bisa berimprovisasi dengan kondisi yang ada agar kamu bisa selamat. Kembali dengan contoh di alam liar, maka kamu beradaptasi dengan keadaan alam liar yang begitu kacau dan bisa menjadi survivor di alam liar.
Melihat dari situasi di atas, Mindset ini sangat bagus diterapkan dalam dunia startup. Mindset ini dibagi menjadi 3 bagian: Adapt, Improvise, and Overcome.
Adaptation
Kamu sebagai seorang startup founder sudah mempunyai rencana atau tahapan dimana startup kamu harus melewati tantangan-tantangan tersebut. Tetapi, rencana selalu berbeda dengan kenyataannya. Entah server website kalian mati, karyawan kalian minggat, atau pelanggan kalian akan berguguran satu persatu. Kenyataan ini sering dihadapi setiap founder startup. Setiap founder harus belajar untuk beradaptasi dan menjalankan startup mereka dengan seadanya. Inti dari beradaptasi adalah menilai situasi yang kamu hadapi sekarang dan menyesuaikannya dengan kemampuan yang kamu miliki.
Contohnya, jika ada salah satu karyawan kalian yang minggat, maka yang kalian harus lakukan adalah mencari karyawan kamu yang lain atau mengurangi beban kerja terlebih dahulu hingga kamu mendapatkan solusinya. Jika kamu kehilangan pelanggan, maka hubungi mereka dan tanyakan “apakah ada yang salah dengan pelayanan kami?” untuk mendapatkan situasi bagaimana sebenarnya startup kamu dipandang oleh publik.
Improvisation
Setelah kamu melakukan adaptation, maka kalian harus bisa berimprovisasi agar perusahaan kamu bisa berjalan lancar. Dengan sumber daya yang terbatas, maka cara agar kamu bisa tetap berjalan adalah menggunakan kreatifitas untuk memanfaatkan sumber daya tersebut hingga menjadi sebuah solusi yang berjalan, atau disebut juga berimprovisasi.
Contohnya, kalian bisa membuat pivot di dalam startup. Jika kalian sudah bisa menilai fitur apa yang pelanggan sukai, maka kalian berimprovisasi dengan menonjolkan fitur yang disukai dan membuang fitur yang tidak disukai oleh pelanggan.
Overcome
Arti dari overcome adalah kamu sudah melampaui permasalahan yang kamu alami. Dalam sebuah startup, tahap ini tercapai jika kamu bisa mendapatkan funding, jika kamu bisa exit dari startup kamu, atau bahkan kamu bisa mendapatkan IPO. overcoming adalah garis finish atau goals yang kamu capai setelah kamu beradaptasi dan berimprovisasi berulang-ulang kali hingga mencapai tujuan.
Adapt, improvise, overcome adalah sebuah mindset bertahan hidup dari pramuka yang berguna untuk kalian pakai dalam menjalankan startup. Mindset ini bisa membuat sebuah startup bisa menghadapi situasi apapun dan meraih cita-citanya sebagai startup bernilai jutaan dolar.
referensi: Rogercrawford.com