Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Pareto Principle: Prinsip Rasio Yang Selalu Ada Di Setiap Pencapaian Besar

ZiliunbyZiliun
13/08/2018
in Inner Space
0
Pareto Principle: Prinsip Rasio Yang Selalu Ada Di Setiap Pencapaian Besar
Share on FacebookShare on Twitter

Pareto Principle: 20% Pekerjaan Yang Memberikan 80% Hasil

Kehidupan dan pekerjaan semakin lama semakin hectic. Pekerjaan semakin menumpuk sedangkan urusan personal juga masih banyak yang belum terselesaikan. Namun jika diperhatikan, kebanyakan 80% hasil pekerjaan yang benar-benar penting hanya menyita 20% dari waktu kita. Kalau kalian lebih perhatikan lagi, 20% waktu yang kita pakai setiap hari berkorelasi terhadap 80% hasil produktivitas kita. Pola ini lah yang setiap saat selalu muncul dalam kehidupan dan pekerjaan kita. Pola inilah yang disebut pareto principle.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan pareto principle? Seberapa signifikan dampaknya pada pekerjaan dan kehidupan kita?

Prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf dan ahli ekonomi asal Italia bernama Vilfredo Federico Damaso (1848). Kisah yang paling legendaris darinya berawal dari sebuah kebun kacang yang ia miliki. Ternyata cuma 20% tanaman yang menghasilkan produksi 80% tanaman berkualitas. Dari pengamatannya, muncul pemikiran tentang distribusi yang tidak merata. Ia kemudian memproyeksikan lebih luas dengan membandingkan kondisi di negaranya sendiri. Faktanya, 80% tanah di Italia ternyata dimiliki oleh hanya 20% dari populasi. Penelitiannya ke berbagai industri juga mengungkapan fakta serupa; 80% produksi biasanya berasal hanya dari 20% perusahaan.

Temuannya itu berujung pada sebuah kesimpulan: 80% hasil akan datang hanya dari 20% tindakan.

RelatedPosts

Apa Itu Eating Disorder? Yuk, Cari Tau Juga Gejala dan Penyebabnya!

Apa Itu Mindfulness? Dan Ampuh Gak Sih Buat Menghilangkan Stres?

Aturan 80/20 Pareto

Fakta yang ditemukan tadi ternyata merupakan sebuah “prinsip universal” tentang ketidakseimbangan antara input dan output. Rasionya memang tidak pernah pasti 80/20, tapi di sekitar kita terlihat semakin jelas kalau diamati, terutama di ranah bisnis. Contoh-contohnya:

  1. 20% penjualan produk menghasilkan 80% dari total penjualan.
  2. 20% pelanggan menghasilkan 80% dari total keuntungan.
  3. 20% bug software menimbulkan 80% kerusakan perangkat.
  4. 20% pasien bertanggung jawab atas 80% pengeluaran rumah sakit.

Rasio 80/20 itu selalu terjadi dalam hal apa saja, seperti jalan yang kita lalui setiap hari, jumlah aplikasi yang kita gunakan di smartphone, ketika sedang berbelanja di supermarket, dan bahkan saat bersosialisasi dengan lingkaran pertemanan kita.

Ini adalah persoalan produktivitas yang seharusnya bisa kita maksimalkan dengan cara paling minimal.

Bagaimana kamu bisa menggunakannya?

Apakah kalian adalah seorang startup founder? Tentunya banyak target atau KPI yang semuanya dianggap penting. Tapi pareto principle sangat menekankan soal sejauh mana kamu dapat memahami proyek yang mana yang paling utama. Misalnya, kalian mau menentukan fitur mana yang paling bermanfaat.

Jika kalian melakukan survey, maka kalian akan menemukan bahwa hanya 20% dari keseluruhan fitur yang memberikan 80% manfaat kepada pengguna. Terbukti dalam perkembangan Instagram, mereka pertama kali membuat Instagram dengan banyak fitur seperti tag location, status update, dan photo sharing. Tapi terbukti kalau yang benar-benar berguna hanya fitur photo sharing (20%) yang membawa paling banyak pengguna (80%).

Apakah kamu seorang freelancer? Jika iya, semakin banyak klien tentu memberikan peluang penghasilan yang kian beragam. Tapi apa kamu mau mengerjakan semuanya? Fokuslah pada mana yang benar-benar memberikan pendapatan besar serta potensi kerjasama jangka panjang.

Apapun situasi yang sedang kamu hadapi, selalu ingat bahwa waktu yang kita miliki ini sangatlah berharga. Pareto principle akan sangat membantu melihat apa saja hal yang baik. Jika tidak, selamanya kamu hanya membuang-buang waktu dan tidak fokus kepada hal-hal yang benar-benar penting.

 

Referensi: Kevin Kruse on Forbes

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Pareto PrinciplePengembangan Diri
Previous Post

Buatlah Sistem Supaya Rencana Kamu Tidak Hanya Menjadi Wacana

Next Post

Smart Work vs. Hard Work: Kerja Cerdas Tidak Akan Menggantikan Kerja Keras!

Next Post
Smart Work vs. Hard Work: Kerja Cerdas Tidak Akan Menggantikan Kerja Keras!

Smart Work vs. Hard Work: Kerja Cerdas Tidak Akan Menggantikan Kerja Keras!

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d