Minggu lalu, Ziliun mengadakan Workipedia Entrepreneur Series bareng Eva Alicia, owner shewarsgold. Si Eva ini bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit, geng. Bayangin aja, umurnya baru 19 tahun, tapi dia udah menjalankan bisnis dan terbilang sukses, belum lagi pasarnya gak cuma di dalam negeri, tapi sampai ke negara lain. Uniknya, Eva ini bisa dibilang sebagai Brand Ambassador produknya sendiri, jadi alih-alih menggunakan jasa orang lain, Eva muncul sebagai orang yang meng-influence bisnisnya. Nah, Eva bakal ceritanya tentang tips bisnis di Instagram. Langsung ajaaa!
Apa strategi yang dia lakukan?
Dia menggunakan strategi digital marketing, trus platform yang dia gunain adalah Instagram dan TikTok. Di acara kemaren itu, Eva bagi-bagi tips ke peserta gimana sih caranya berbisnis di Instagram. Pastinya tips yang dia bagiin emang udah pernah dialamin sama dia dalam menjalankan bisnisnya sendiri, jadi dia emang udah tahu celah atau trial and error-nya. Apa aja tips-tipsnya? Ini dia!
Memaksimalkan Feed di Instagram
Kata “memaksimalkan” di sini bukan berarti harus aesthetic, ya. Tapi gimana caranya agar feed terlihat aktif dan bisa menyediakan informasi yang relevan bagi audiens, seperti harga, proses pengiriman, ukuran, dll. Untuk sekadar tips, hindari feed yang berbentuk collage, karena bisa dianggap mengganggu oleh audiens. Apalagi gak ada informasi yang relevan di postingan model begitu.
Make your product as human
Artinya secara harfiah adalah “memanusiakan produk”, dengan begitu audiens bakalan melihat produk kita sebagai “teman” dan mereka gak merasa kalo mereka adalah target bisnis kita. Proses “memanusiakan produk” bisa dilakukan dengan gaya komunikasi yang santai, mudah dimengerti, dan interaktif.
Gunakan hastag yang sesuai
Tips berbisnis yang gak kalah penting adalah penggunaan hastag yang sesuai, kenapa? karena apabila digunakan dengan efektif, maka bisa menjadi salah satu tool marketing yang berguna. Semakin spesifik hastag, maka akan semakin baik dan mudah dicari oleh audiens.
Penggunaan hastag gak hanya berfokus ke jenis barang, tapi juga nama kota atau spesifikasi lainnya, misalkan: #jualpiebandung, #jualkaospriamurah, #mukenatravel, dsb.
Baca juga: 5 Langkah Biar Videomu Masuk FYP di TikTok!
Contoh lainnya juga harus diperhatikan adalah bagaimana hastag dapat mempengaruhi jangkauan target pasar, begini maksudnya, kalo kita memiliki bisnis dan ingin target pasar yang menemukan akun kita adalah orang Indonesia, buatlah hastag yang menggunakan kata dalam Bahasa Indonesia, dibandingkan membuat #menfashion, lebih baik gunakan #jualkaospria.
Hindari penggunaan private account
Private account untuk akun bisnis bisa jadi sesuatu yang menyebalkan buat para audiens, soalnya untuk bisa melihat apa konten di dalamnya, kita harus menunggu permintaan diterima terlebih dahulu. Padahal banyak audiens yang pengenya detik itu juga bisa dapet informasi yang mereka inginkan.
Melek sama tren
Tren di sini meliputi hal-hal yang lagi ramai diperbincangkan, hari atau perayaan besar, fitur atau desain kekinian, dsb. Sesuaikan produk yang kita jual dengan tren-tren tersebut. Misalkan, ketika memasuki perayaan Ramadhan, dan kita menjual produk biskuit, kita bisa menyediakan paket biskuit khusus lebaran.
Jangan buru-buru menggunakan influencer
Bukan jadi rahasia lagi kalo rate card seorang influencer tuh mahal bukan main. Buat satu kali endorse atau paid promote, kita harus merogoh kocek jutaan hingga puluhan juta. Sayangnya, gak ada sama sekali jaminan produk kita bakalan laris manis. Lebih baik, jadilah influencer untuk produk kita sendiri, tunjukkin siapa manusia di balik produk tersebut.
Semoga ke-6 tips jalanin bisnis di Instagram yang barusan dibaca bisa bermanfaat ya, geng! Apalagi buat kalian yang bingung kenapa ya promosi bisnis di Instagram gak ada kasih pengaruh apa-apa. Cusss langsung praktekin 😀