Nah, kalian tau gak? Dulu, Arief sempet jadi penjual pulsa saking kepepetnya. Eh, gagal total! Lalu, ia nyoba lagi jualan sate pake gerobak di pinggir jalan. Sayang, setelah 3 tahun berdiri dan punya merek Oppai Yakitori dengan ratusan cabang, usahanya gagal lagi.

Namun, seperti kata pepatah: Hilang 1 tumbuh 1000. Ayah 1 orang anak ini pun gak nyerah buat terus nyobain bidang bisnis yang baru, mulai dari fashion hingga properti.

2. Muhammad Sadad, Erigo

Pria kelahiran Banda Aceh, 15 Juni 1990 ini mendirikan cikal bakal brand Erigo pada tahun 2010 lalu. Tau apa yang ia pertaruhkan demi keinginannya menjadi pebisnis? Studinya di Jurusan Ekonomi, Universitas Indonesia, yang saat itu sudah masuk semester 7.

Sebelum Erigo jadi terkenal seperti sekarang dan tampil di New York Fashion Week 2021, Sadad sempet ngalamin situasi terlilit utang dan gak balik modal. Misalnya, ia pernah pameran di Malaysia dengan biaya operasional sampai 25 juta, tapi omzet cuma 5 juta. Rugi banget!

Apakah Sadad menyerah? Oh sebaliknya! Ia justru makin gigih membangun Erigo, hingga pada tahun 2015 lalu, Erigo mampu mencapai omzet sebesar 22 miliar rupiah. Wow!

Baca juga di sini: Branding, Marketing = Kunci Supaya Bisnis Tetap “High Selling”

3. Awkarin, A Team Management

Mengawali karir sebagai selebgram, Awkarin manfaatin ketenarannya buat bangun “kerajaan” bisnis yang bernilai ratusan juta rupiah. Berbagai tren bisnis udah ia jajaki, mulai dari kuliner, fashion, endorsement, hingga yang paling melejit adalah agency bernama A Team Management.

Strategi bisnis perempuan bernama lengkap Karin Novilda ini udah sepatutnya diapresiasi. Walau sempat jadi kontroversi, dirinya gak pernah berhenti berkarya dan punya jiwa sosial tinggi buat sekitar. Ia sadar, namanya adalah kekuatan yang menarik perhatian banyak orang. 

Gak heran, di usia yang baru menginjak 24 tahun, ia udah mampu beli properti mewah dan kapal pesiar hasil dari bisnisnya sendiri! Gilee!

4. Amanda Cole, Sayurbox

Amanda terinspirasi mendirikan Sayurbox setelah mewawancarai seorang petani singkong. Ia ngerasa miris lantaran laba petani tersebut kecil banget akibat berurusan dengan tengkulak.

Perempuan berusia 31 tahun ini kemudian menggandeng berbagai pihak untuk ngasih solusi ke petani yang bernasib sama. Namun, gak semudah itu, ferguso! Di tengah perjalanannya, Sayurbox hampir aja tutup karena gak ada investor. Eh, pas udah ada investor, target dan tekanannya juga makin gede.

Belum lagi isu teknis seperti aplikasi down yang juga pernah terjadi di Sayurbox. Namun terlepas dari itu semua, Amanda dan timnya terus berusaha memperbaiki sistem di Sayurbox dan semakin mantap berbisnis dengan revenue sebesar $6M atau sekitar 84 miliar (rocketreach.co).

5. dr. Tirta, Shoes and Care

Dokter umum, tapi bisnisnya kok justru perawatan sepatu? Yap, itulah yang dijalani oleh Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta. Seorang dokter umum yang punya bisnis Shoes and Care dengan 47 cabang di 22 kota.

Berbagai kisah pilu ia jalani sebelum akhirnya sukses seperti sekarang. Ia pernah rugi puluhan juta dan cuma punya uang 700 ribu untuk 3 semester! Terpaksa, ia harus makan nasi sisa tempat makan, bahkan yang udah basi tetap dia hantam saking gak punya duitnya. 

Deretan kisah pilu bikin dr. Tirta terus berjuang dan mencari peluang bisnis untuk titik balik. Akhirnya, ia mendirikan Shoes and Care pada tahun 2013 yang gak cuma fokus di laba, tapi juga punya misi sosial dengan mempekerjakan anak jalanan sebagai pegawai. Sungguh mengharukan!

Jadi, pebisnis sukses itu pastinya gak mudah!

Bisnis besar dengan omzet ratusan juta rupiah yang kita liat sekarang pasti gak terjadi dalam satu malam. Para founder-nya pernah juga menemui titik kegagalan, tapi mereka memilih buat gak berhenti dan menyerah.

Nah, mudah-mudahan cerita mereka bisa jadi inspirasi dan juga motivasi buat kita semua dalam berkarya atau memulai bisnis kita sendiri, ya! Jangan lupa follow Ziliun di sini untuk informasi menarik lainnya seputar karir, pengembangan diri, bisnis, dan finansial.