Sebagai pemula, apapun profesinya, wajar ketika memiliki rasa takut atau khawatir. Terlebih ketika memulai sebuah bisnis. Sebesar apapun afirmasi dari orang lain, atau modal yang kita miliki, ketakutan tetap datang baik kecil atau besar.
Ketakutan memang hal yang wajar. Tapi itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Coba anggap aja ketakutan sebagai sebuah pintu. Tentu kita enggak akan bisa melewatinya ketika kita belum membuka pintu tersebut.
Tapi, gimana sih cara melewati pintu ketakutan itu? Nah, kali ini Ziliun mengulas lima ketakutan yang perlu kita hadapi ketika berencana memulai bisnis.
1. Enggak tahu di mana harus memulai
Kebanyakan dari entrepreneur tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika baru pertama kali memulai bisnis. Cara untuk menghadapi ketakutan itu adalah, tentukan tujuan yang ingin kamu capai dan temukan seorang entrepreneur yang telah berhasil mencapai hal serupa.
Coba baca tentang orang tersebut, cara bagaimana dia mengelola bisnisnya, dan cari cara agar bisa bertemu dan mendapatkan nasihat bisnis darinya. Kalaupun orang tersebut belum punya waktu atau enggak tertarik ngobrol sama kita, setidaknya kita jadi tahu bahwa goals yang kita tentukan bukan hal yang tidak mungkin untuk dicapai.
2. Bukan ahlinya
Ketakutan lainnya mungkin muncul ketika kita memulai bisnis yang sebenarnya bukan bidang yang kita pelajari. Sebenarnya, kita enggak perlu khawatir ketika belum sepenuhnya ahli di bidang bisnis itu. Untuk hal-hal yang belum kamu ketahui, percayalah kita akan menemukan jawabannya.
Enggak perlu malu untuk belajar. Justru, mempelajari hal-hal yang belum kita ketahui adalah cara agar kita terus berkembang.
3. Dianggap gila
Banyak yang bilang kalau seorang entrepreneur memang punya naluri nekat dan cukup gila. Menurut gue itu bukan hal yang salah sih haha. Pasti deh ada aja orang-orang disekitar kita yang menganggap kalau kita terlalu nekat untuk memulai bisnis sendiri.
Memang kayaknya mengambil resiko adalah sifat yang udah jadi naluri seorang entrepreneur. Jadi tentu kita enggak perlu terus berlarut-larut mikirin pendapat orang lain soal “kegilaan” itu.
Accept your craziness and then appreciate that it’s the crazy ones who end up making a difference in the world.
4. Enggak dapat modal
Mungkin kamu punya ide bisnis yang super keren, tapi kalau enggak ada modal, bagaimana?
Nah mulai muncul kan kekhawatiran itu? Enggak apa-apa, wajar kok. Sebenarnya ada banyak cara untuk mendapatkan modal seperti dana hibah dari kompetisi bisnis, pinjaman dari bank maupun investor, tapi yang perlu diingat adalah pertanggung jawabannya.
Sebenarnya kekhawatiran soal keuangan ini bagus, lho. Karena dengan adanya kekhawatiran, kita akan jadi lebih hati-hati dan teliti dalam membuat keputusan. Kekhawatiran juga mendorong kita untuk maju, karena kalo enggak maju, uang investor mau dibalikin kayak gimana?
5. Enggak disukai konsumen
Kekhawatiran yang kelima adalah ketakutan kalau produk atau jasa yang kita tawarkan enggak disukai oleh konsumen. Kekhawatiran tersebut memang biasanya paling besar, kecuali kalau lo memang sudah punya audiens yang bisa dipastikan mau mengeluarkan uangnya untuk barang dan jasa yang lo tawarkan. Sekali lagi, wajar kok lo takut akan hal ini. Tapi ketika kita menjalankan bisnis dengan enjoy, kita pasti bisa menghadapinya dengan lebih rileks. Memang enjoy enggak cukup. Sambil melalui prosesnya, tetap kerjakan rencana pemasaran yang udah kita rancang sambil meningkatkan skill kita.
Hal yang enggak kalah penting, jangan lupa untuk menghargai semua upaya kita selama merancang bisnis ya. Nah, lo nggak takut lagi kan sekarang? Selamat memulai!