Kebiasaan buruk seorang desainer grafis tuh sebenarnya gak jauh-jauh dari hubungan desainer ke diri mereka sendiri dan hubungan desainer sama klien. Kenapa kok malah bahas “hubungan” sih? iya soalnya seorang desainer gak cuma fokus dengan kemampuan mereka sendiri, tapi juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan klien.
Nah, kalo desainer masih punya beberapa kebiasan buruk, dua hal tersebut gak bisa jadi sinkron, tuh. Apa aja sih emang kebiasaan buruk desainer tuh contohnya?
- Suka menunda-nunda kerjaan
Kayaknya ini bukan cuma di bidang desain sebenarnya, tapi bayangin kalo seorang desainer grafis suka banget yang namanya menunda pekerjaan, waduh! sedangkan yang udah dikerjain dari jauh-jauh hari aja masih bisa salah atau banyak revisi, apalagi yang mepet. Nanti takutnya malah mempengaruhi ke kualitas karya si desainer, plus klien yang merasa gak puas.
- Meniru hasil karya desainer lain
Barangkali terjebak sama yang namanya Amati-Tiru-Modifikasi alias ATM, tapi justru salah diartikan sama banyak desainer, Kenyataannya Amati-Tiru-Tanpa Modifikasi jadi kebiasaan buruk desainer grafis yang jarang disadari. Asli deh, hasil karya jadi keliatan mainstream dan gak orisinil lagi. Boleh sih kita melihat hasil karya orang lain sebagai inspirasi, tapi gak untuk ditiru abis-abisan. Kreatif adalah kunci.
Baca juga: Bagaimana Menentukan Harga alias Rate Card Jasa Freelancer?
- Gak profesional sama klien
Konteksnya adalah terlalu membawa urusan personal ketika lagi proses bekerja. Kebayang gak tuh, misalnya ya ada desainer yang temenan sama si klien. Mentang-mentang temenan, jadi bisa nih klien minta revisi berkali-kali, bahkan lebih parahnya minta harga temen. Waduuhh, jangan deh. Penting banget buat bersikap profesional dengan klien, supaya kerjaan bisa lebih lancar. Gak apa-apa kalo emang ada kedekatan personal karena ada kerjaan bareng, tapi kalo sampai menghambat pekerjaan, waduh malah susah gak tuh.
- Males-malesan
Lagi-lagi sih, ini tuh bukan cuma buat desainer aja, tapi masalahnya kalo desainer males-malesan, dalam artian males liat hal detail dari sebuah desain, males memahami revisian klien, dan males juga buat mematuhi jadwal kerja yang ada. Alhasil, karya desain bakal lama banget selesainya dan kualitasnya juga kurang memuaskan.
- Ga terbuka sama ide atau tren baru
Di dunia desain atau industri kreatif, ide atau tren selalu berkembang. Penting banget buat desainer terbuka sama hal-hal kayak begitu. Kalo stuck sama sesuatu yang itu-itu aja, berpengaruh sama ide desain, visualisasi desain, bahkan sama kemampuan desainer itu sendiri. Apalagi di tahun baru kayak sekarang, wajib deh buat desainer pantau terus gimana perkembangan tren desain yang bisa menarik perhatian banyak orang.
Untuk menghasilkan sebuah karya yang bagus, bukan cuma ngomongin kemampuan semata. Di sana juga ada yang namanya kebiasaan, maksudnya adalah bagaimana kebiasaan itu bisa membentuk desainer menjadi seseorang yang profesional dalam menghasilkan sebuah karya.
Buat temen-temen yang pengen serius terjun ke dunia desain atau industri kreatif, barangkali bisa jadi pelajaran tuh kebiasaan-kebiasaan buruknya, supaya gak terulang di kemudian hari. Mengutip dari situs webdesignerdepot.com, kalo desainer terus melakuan kebiasaan buruk, karir dan pekerjaan dia bisa terancam, lho. Waduh, serem juga.