Cari kerja itu susah, apalagi di zaman sekarang. Selain karena saingan yang banyak, sebagai kandidat pekerja hidup kita juga perlu untuk menjadi transparan untuk bisa dipelajari perekrut, tetapi jangan terlalu transparan sampai borok kita kelihatan.
Intinya, jagalah media sosialmu karena orang-orang di media sosial sudah menjadi market yang menjanjikan untuk perusahaan yang ingin mengambil market yang banyak di dalam media sosial. Kamu yang bekerja atau baru akan bekerja di dalam perusahaan atau startup bisa ikut terpengaruh akibat ekspansi dari market ke dalam media sosial. Jadi, pintar-pintarlah dalam menampilkan dirimu, tetapi juga jangan berpura-pura.
Berikut ini adalah empat hal konyol yang bisa membuatmu kehilangan kesempatan bekerja.
1. Tidak Cerdas Secara Emosi
Bagaimana maksudnya? Sesederhana membuat status atau memberi komentar yang tidak terlalu emosional dan tendensius. Sekarang semua orang punya akun medsos, termasuk perekrut atau bosmu. Dan kalau mereka mendapati kamu sedang berdebat politik dengan alot, berapi-api dan menggunakan kata-kata yang ngga pantas, ini menunjukkan kepada mereka bahwa kamu ngga bisa bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki pendapat atau kepercayaan berbeda. Hal ini juga termasuk berkomentar di akun gosip atau berita, ya. Berargumenlah secara logis, sehingga kamu tidak terlihat reaktif. Tunjukkan bahwa kamu sudah dewasa secara emosi dan tentunya memiliki kemampuan untuk mengelola stres di dunia kerja.
2. Mengasosiasikan Diri dengan Sejarah Kelam
Memang, sih, tiap orang memiliki pendapat dan kepercayaan sendiri terhadap sejarah dan figur-figur di dalamnya. Namun, secara universal, beberapa tragedi di dalam perjalanan dunia disepakati sebagai sejarah kelam yang menunjukkan sisi terburuk kemanusiaan. Jadi, kalau ternyata kamu pendukung Nazi, atau PKI di Indonesia, lebih baik kamu bermain aman di medsos untuk tidak menunjukkan hal tersebut. Hal ini diamini oleh Shawn Breyer dari Breyer Home Buyers yang pernah mengurungkan niat merekrut kandidat yang sempurna hanya karena kandidat tersebut ketahuan memasang gambar profil swastika. Sayang, kan?
3. Menunjukkan Nilai yang Bertentangan dengan Perusahaan
Kalau kamu bekerja di LSM yang ingin menyelamatkan lingkungan, jangan pernah menulis status yang bilang bahwa pemanasan global itu sekadar konspirasi. Kalau kamu bekerja di startup yang memegang kepercayaan religius konservatif, tentu bijak kalau kamu tidak menunjukkan bahwa kamu pro-liberalisme. Intinya, jangan sampai kepribadian kamu yang keluar adalah hal-hal yang bertentangan dengan nilai dan kepercayaan yang dipegang oleh perusahaan tempatmu bekerja atau melamar. Namun, kalau kamu memegang teguh suatu kepercayaan, langkah pintarnya adalah jangan sampai bekerja atau melamar di perusahaan yang tidak memegang nilai yang sama.
4. Berbohong
Berbohong adalah kesalahan konyol paling pamungkas yang bisa (dan biasa) dilakukan orang-orang. Shawn Breyer bilang bahwa ia pernah mewawancarai kandidat yang berkali-kali mengatur ulang jadwal wawancara dengan alasan bahwa ibunya meninggal dan membutuhkan waktu untuk mengatur emosinya, padahal setelah dicek di Facebook, ia sedang bersenang-senang dan makan malam dengan ibunya. Namun, kebohongan yang tidak boleh kamu lakukan tidak hanya termasuk kebohongan besar yang absurd seperti ini, ya. Kebohongan kecil pun jangan sampai kamu lakukan, karena one way or another seseorang pasti akan bisa melihatnya. It’s the digital age after all.
Referensi: Fast Company