Asal tahu aja, masih banyak perusahaan besar ataupun startup di dunia ini yang berpikir kalau high-performing employees bisa dibeli dengan uang. Jangan sampe deh ini kejadian kalau lo jadi entrepreneur!
Nyatanya, berdasarkan berbagai riset, ada banyak faktor yang bisa memotivasi orang lebih daripada hanya sekadar uang. Apa aja?
Tantangan
Jangan kaget kalau tahu bahwa semakin sulit tugas atau pekerjaan yang seseorang kerjakan, makin bangga dia akan hasilnya. Ya, pekerjaan yang menantang justru bikin orang semakin termotivasi, karena pada dasarnya orang ingin merasa bermakna, ya gak?
Makanya kalau jadi entrepreneur, jangan kasih kerjaan kecil-kecil ke karyawan atau bikin mereka gabut. Mereka bakal bosen dan kehilangan motivasi.
Baca juga: Fenomena: Pergi Ke Luar Negeri Jadi Ajang Paling Bergengsi Mahasiswa Saat Ini
Apresiasi
A little positive reinforcement won’t kill. Apresiasi untuk memotivasi orang itu gak harus dengan pujian, yang seringnya malah terdengar palsu. Banyak cara untuk mengapresiasi, selain dengan uang tentunya. Misalnya, dengan ngasih feedback yang membangun secara terus-menerus, orang bakal ngerasa bahwa kerjaannya emang dilihat, dan merasa diapresiasi, mau feedbacknya baik ataupun buruk. Bisa juga dengan ngasih orang kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih sulit (mirip dengan poin pertama), orang bakal ngerasa diapresiasi.
Identitas
Bukan gila terkenal atau gimana, tapi menjadi dikenal itu perlu. Cuman dikenal sebagai apa nih? Punya identitas yang dipandang orang ‘wah’ memang bisa bikin bangga seseorang, bisa nambah semangat kerja atau semacamnya, ngelebihin ketika gajian atau dapet rejeki nomplok. Misalnya nih..
“Gue anak startup lho!”
“Gue kerja di Go-Jek lho!”
“Gue keterima kerja di perusahaan A sampai Z lho! Gue mau kerja keras lagi..”
Pernah ngalamin yang beginian? *ngaca*
Baca juga: Selain Mentor Hebat, Jangan Lupa Cari Mentor yang Buruk!
Misi
Gak semua kerjaan bisa dihargai dengan uang, social project misalnya. Seseorang bisa jadi mau melakukan sesuatu tanpa dibayar kalau memang apa yang bakal ia lakuin punya impact positif. Misalnya aja nih, kamu yang seorang developer web mau ngebantu sebuah gerakan socialpreneur untuk bikin website gerakan tersebut. Web yang mau dibikin ini bakal jadi sebuah site ecommerce untuk memasarkan produk-produk dari orang-orang yang terlibat dalam gerakan ini. Misi mulia? Enggak juga, coba lihat impact-nya, berapa banyak orang yang akan terbantu dengan kamu bikin web tersebut. Iya karena pada dasarnya manusia senang membantu orang lain kan makanya nggak semua-muanya diukur dengan uang.
Image header credit: www.eduleadership.org
Comments 1