Setiap manusia punya mimpi. Punya keinginan. Yang pasti ujungnya pengen bisa terwujud. Semua orang tahu, buat mencapai itu semua butuh waktu lama dan usaha super ekstra. Ngenesnya, 99% dari mereka gak melakukan apa yang mereka tahu. Padahal mereka sadar, prosesnya gak secepat mie cup yang tinggal seduh terus mateng. Tapi akhirnya banyak yang lelah berjuang, terus nyerah. Katanya sih, “Takdir udah ditentukan, menerima dengan lapang dada akan lebih baik”. Mantep, kalimatnya udah bijak, tuh. Udah cocok dibikin quotes biar viral di media sosial. Padahal bilang kayak gitu supaya ayem dan gak insecure aja. Ngerasa udah ada di jalur yang aman. Padahal sebenernya menipu diri sendiri.
Daripada dilanjutin menipu diri sendirinya, kayaknya lo butuh 3 poin ini:
- Sadar Kalo Lo Cuma Sendiri
Orang yang sedang lemah tidak butuh dikuatkan oleh orang lain. Lo gak butuh motivator supaya membangkitkan api semangat dan membuatnya jadi meletup lagi. Lo cuma perlu menyadari bahwa lo itu sendiri. Dalam artian; keinginan, mimpi, hidup, dan semua yang lo pikirkan, setirnya ada di tangan lo sendiri. Lo punya kekuasaan penuh buat mengatur hidup seperti apa yang diinginkan. Manfaatkan kekuasaan itu dan jadikan semuanya nyata. Orang yang sedang lemah cuma butuh dirinya sendiri untuk menguatkan. Karena support orang lain gak akan ada artinya, kalo lo gak support diri lo sendiri. Gimana caranya support diri sendiri? Kenali lebih dalam dan cintai diri lo sendiri. Jangan tanya lagi gimana caranya mencintai diri sendiri karena gue bukan lo. Udah dikasih waktu belasan atau puluhan tahun, seharusnya bisa lebih mengerti. Mencintai diri sendiri bukan berarti egois. Dengan mencintai diri sendiri, akan bisa lebih peka dalam memahami orang lain dan hal-hal lain.
Baca juga: Jangan Cuma Jadi Orang Pintar!
- Jadi Orang yang Adil
Lo menyerah karena lelah. Itu biasa, dan semua orang pasti pernah mengalami. Banyak orang jadi gak adil, karena menyerah dan menyalahkan banyak faktor yang menyebabkan mereka gagal. Punya startup dan gagal karena anggota tim pada resign, kemudian nyalahin mereka. Produk belum diterima pasar, kemudian nyalahin marketnya gak cocok. Coba deh buat jadi orang yang proaktif. Proaktif artinya menjadi aktif dan bertanggung jawab sama pilihan yang diambil. Ketika kita tahu bahwa anggota tim pada resign. Oke, terima aja keputusan mereka. Pada resign mungkin karena visi gak sama atau udah gak cocok.
Market belum nerima produk mungkin karena kita belum paham sama aturan mainnya, dan banyak faktor X lainnya. Gak akan ada habisnya kalo lo menyalahkan faktor-faktor X ini. Balik lagi ke poin nomor satu, kalo setir ada di tangan lo, kenapa malah menyalahkan orang lain atau hal lain? Kenapa gak lo cari anggota tim lain dan mulai dari awal dengan semangat baru? Kenapa gak coba pahamin aturan main di market itu dan mencoba untuk uji produk ke beberapa user di market tersebut? Dengan take handle kemungkinan-kemungkinan tersebut, lo akan bisa jadi lebih adil, baik buat diri lo sendiri maupun orang lain.
- Ubah Strateginya, Bukan Goal nya.
Banyak jalan menuju Roma. Ibarat Roma ini adalah tujuan dari perjalanan yang bakal lo tempuh, ya sama aja kayak mimpi atau goal yang lo pengenin tadi. Ketika pengen menuju Roma dengan menempuh suatu rute A, ternyata di sana ada pawai karnaval dan crowded sehingga gak bisa ngebawa lo ke tujuan. Belok kiri lah lewat rute B, ternyata jalannya buntu sehingga lo harus puter balik dan cari jalan C. Ternyata rute C lagi direnovasi, jadi lo harus cari rute D. Susah banget ya ternyata mau menuju Roma. Akhirnya lo nyerah dan ganti haluan buat menuju Venesia, logis gak tuh?
Baca juga: See The Failure as a Training
Itu tadi adalah analoginya. Kita gak bisa seenaknya move on dan memindahkan tujuan yang udah dipengenin sejak awal. Move up adalah solusi yang tepat. Lo gak akan pernah bisa sampai ke Roma kalo tujuannya justru lo pindah ke Venesia (kecuali pake Pintu Kemana Saja punya Doraemon, yang udah jelas itu cuma khayalan). Saat lo ternyata gagal mewujudkan mimpi, jangan ubah goal nya. Jangan ubah mimpinya. Tapi ubahlah strateginya.
Banyak orang justru malah mengubah tujuannya hanya karena terbawa arus atau ikut trend aja. Disinilah tantangannya, apakah lo bisa teguh pendirian dan fokus sama apa yang memang dipengenin sejak awal atau gak. Ketika udah fokus mau bikin aplikasi untuk pengelolaan bank sampah online via website, tetapi ternyata terkendala dengan user yang kurang reliable dengan media yang kita sampaikan. Berarti kita harus ubah strateginya, gimana caranya nanti user reliable sama apa yang kita deliver ke mereka. Bukan malah ganti bikin aplikasi buat crowdfunding yang sekarang mungkin lagi ngetren. Segera pivot dengan bikin strategi baru supaya bisa reach your goal. Mungkin misalnya dengan membuat versi mobile apps yang lebih tepat sasaran dengan user yang sudah ditargetkan. Jadi, sebenernya gak ada alasan lagi untuk kita mudah menyerah saat sedang lelah memperjuangkan apa yang kita inginkan.
Baca juga: Karena #BahagiaItuSederhana