Gaya kepemimpinan emang banyak, tapi kalo untuk sebuah startup kira-kira gaya kepemimpinan kayak apa sih yang paling efektif?
Ternyata banyak startup yang gagal karena ulah pemimpinnya sendiri. Apalagi pemimpin yang pengen cepet-cepet sukses dan enggak memperlakukan karyawannya dengan baik. Misalnya yang dilakukan Henry Ford saat dua perusahaan mobil miliknya gagal dan membuatnya bangkrut sebelum ia sukses mendirikan Ford Motor Company.
Tapi, walaupun kegagalan memang guru yang paling baik, ada kok cara agar kita bisa jadi pemimpin yang baik agar startup yang kita bangun bisa terhindar dari kejatuhan. Evan Williams, serial entrepreneur di balik Blogger, Twitter, dan sekarang Medium, sempat membuat kesalahan besar sebagai pemimpin dalam hal manajemen. Tetapi justru kesalahannya menginspirasinya dan orang untuk memperlakukan karyawannya sama pentingnya dengan konsumen.
Baca juga: 5 Tips Menghadapi Kegagalan Sebagai Seorang Pemimpin
Iskandar Soesman, Founder dan CEO Awanio bercerita, ia selalu berupaya untuk bisa mengenal setiap anggota timnya secara personal. Hal itu penting untuk mengikis gap antara atasan dan bawahan. Menurut Iskandar, jika seorang atasan bisa sering-sering makan siang bareng dengan tim, yang isi pembicaraanya bukan tentang pekerjaan, maka hubungan atasan-bawahan ini telah cair. Jika sudah demikian maka komunikasi yang terkait dengan pekerjaan jadi lebih mudah. “Permasalahan-permasalahan yang muncul terkait dengan perkerjaan bisa lebih cepet diselesaikan karena adanya komunikasi yang cair ini,” ujar Iskandar.
Ketika komunikasi antara atasan dan bawahan sudah cair, maka tidak perlu ada format khusus sih bagi setiap orang untuk menyampaikan idenya kapanpun. Lewat manapun media-nya, ketika ada ide yang terlontar maka di situ lah biasanya diskusi terjadi. Ketika ide tersebut sudah mulai jelas, kita bisa memulainya dengan milestone, yaitu di fase mana kita akan mengimplementasikan ide tersebut.
“Ketika ada yg mulai memunculkan sebuah ide, biasanya kami langsung diskusi saat itu juga,” tutur Iskandar
Baca juga: Prinsip yang Harus Kita Punya Ketika Membangun Tim Startup Berdasarkan Pertemanan
Nah ketika ada hal-hal yang mulai menghambat komunikasi di antara anggota tim, Iskandar memberi saran untuk mulai mengajak ngobrol secara personal pihak-pihak yang terkait. Hal itu untuk menggali apa yang menjadi masalah sebenarnya. Itulah kenapa seorang lead harus punya hubungan yang personal dengan anggota teamnya.